Selasa 02 Jun 2015 20:37 WIB

Kopassus Akui Anggotanya Terlibat Perkelahian dengan Personel TNI AU

Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo.
Foto: Republika/Eco Supriyadi
Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus, Mayjen TNI Doni Monardo mengakui anggotanya terlibat dalam insiden perkelahian dengan empat anggota TNI Angkatan Udara di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Minggu (31/5) malam.

"Kami sudah menyerahkan kasus ini ke Denpom IV Surakarta," katanya di Jakarta, Selasa (6/2).

Danjen Kopassus mengatakan pihaknya turut berbelasungkawa dan meminta maaf kepada kelurga korban yang meninggal dunia, serta yang saat ini masih dirawat di rumah sakit.

"Kami juga akan bertanggung jawab menanggung biaya pengobatan sampai sembuh. Kami juga akan memberi santunan kepada keluarga yang ditinggalkan," ujarnya.

Ia mengaku masih melakukan pendalaman jumlah anggota yang terlibat dalam peristiwa tersebut, namun lima di antaranya sudah diserahkan ke denpom untuk diperiksa.

"Ke depan akan kami lakukan evaluasi, harapan rakyat Indonesia peristiwa seperti ini tidak terulang kembali," ucapnya.

Seorang anggota TNI AU Sersan Mayor Zulkilfli (39) yang menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Minggu (31/5), akhirnya meninggal dunia.

"Bintara di Sarban Dinas Logistik Mabes TNI AU itu, meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Hardjolukito Yogyakarta pada Senin (1/5) pukul 21.30 WIB," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto Mayor (Sus) Hamdi Londong Allo di Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan jenazah Zulkifli dipulangkan ke daerah asalnya di Ciracas, Jakarta Timur, dengan pesawat Hercules A-1327 dari Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Selasa pagi.

"Otopsi terhadap jenazah Zulkifli dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta," katanya.

Selain Zulkifli, kata dia, masih ada satu korban lain, yakni anggota Skatek 042 Madiun Pelda Teguh Prasetyo yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat (RSP) AU Hardjolukito Yogyakarta.

"Teguh saat ini dalam kondisi kritis dan masih dirawat di RSP AU Hardjolukito Yogyakarta, sedangkan dua korban lain menjalani rawat jalan di Sukoharjo," tandasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement