Senin 01 Jun 2015 11:03 WIB

Dishub Bekasi Evaluasi Angkot di Galaxy

Angkot di Bekasi turunkan tarif Rp 500, imbas penurunan harga BBM sebesar Rp 900.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Angkot di Bekasi turunkan tarif Rp 500, imbas penurunan harga BBM sebesar Rp 900.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, segera mengevaluasi terkait pelaksanaan Hari Tanpa Kendaraan di titik Perumahan Galaxy, Kecamatan Bekasi Selatan.

"Sesuai Surat Keputusan Wali Kota Bekasi, Hari Tanpa Kendaraan yang digelar setiap Ahad dilaksanakan di tiga tempat, yakni Jalan Ahmad Yani, Perumahan Galaxy, dan Kota Harapan Indah," kata Kepala Dishub Kota Bekasi Supandi Budiman di Bekasi, Senin (1/6).

Tetapi, Ahad (31/5), pelaksanaan Hari Tanpa Kendaraan di Perumahan Galaxy seolah ditiadakan. Tidak ada satu pun petugas Dishub Kota Bekasi yang berjaga di simpang penyekatan area Hari Tanpa Kendaraan Galaxy. Akibatnya kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor, bebas lalu lalang di area Hari Tanpa Kendaraan berbaur dengan warga yang semula hendak berolahraga.

"Kami akan memeriksa petugas yang kemarin dijadwalkan piket untuk mengawal kegiatan di Galaxy apakah sengaja absen atau ternyata ditarik untuk tugas di area Ahmad Yani," katanya.

Ke depan, Supandi menjanjikan tidak akan terjadi lagi petugas yang mangkir bertugas mengawal Hari Tanpa Kendaraan karena hal tersebut merugikan warga. "Evaluasi menyeluruh akan kami lakukan, yang pasti kegiatan Hari Tanpa Kendaraan akan tetap berjalan dan tidak boleh ada lagi petugas yang mangkir," ucapnya.

Sebelumnya warga yang menyempatkan waktunya untuk berolahraga di area Hari Tanpa Kendaraan Galaxy mengaku kecewa dengan situasi kala itu. "Niatnya bisa berolahraga, jalan saja was-was karena mobil dan motor bebas melintas, padahal yang juga bermaksud berolahraga banyak sekali hingga memadati jalanan," kata Rohaya (62), warga Pondok Mitra Lestasi.

Ia pun meminta pemerintah setempat konsisten dalam memfasilitasi animo warga untuk berolahraga di area Hari Tanpa Kendaraan. "Jangan sampai kondisi seperti kemarin terulang karena bisa memunculkan kesan pemerintah tidak serius menggelar program," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement