REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tak pernah mau ketinggalan bercerita terkait kasus Uninterruptible Power Supply (UPS) atau suplai daya bebas gangguan untuk mengamankan komputer dari mati listrik.
Beberapa kali bertemu warga, Ahok sapaan akrab Basuki selalu berpidato mengenai kasus korupsi UPS pada tahun lalu. Dalam kesempatan bertemu dengan sejumlah warga di museum Fatahillah, Jakarta Barat ia pun tak lupa menyinggung kasus UPS itu lagi.
"DKI itu sebenarnya punya uang, beli UPS Rp 1,2 triliun saja mampu," kata Ahok saat memberikan pidato di pencanangan HUT DKI ke-488 di Museum Fatahillah, Jakarta Barat, Ahad (31/5).
Sebelumnya, saat bertemu warga pada pembukaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di dua tempat berbeda Ahok juga menceritakan hal yang serupa. Dua tempat tersebut diantaranya RPTRA Sungai Bambu, Jakarta Utara dan Jalan Bahari Raya, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Dalam kasus UPS, penyidik Bareskrim Polri telah menetapkan dua tersangka pengadaan UPS, yakni Alex Usman dan Zaenal Sulaiman. Untuk saat ini Alex menjabat sebagai Kepala Saksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Selatan yang sebelumnya bertugas sebagai mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan menengah Jakarta Barat.
Sementara Zaenal sebelumnya menjabat sebagai Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta.
Persoalan kasus UPS juga menyeret beberapa nama anggota dewan. Beberapa diantaranya sudah dipanggil sebagai saksi di Bareskrim Polri, yakni Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Lulung; mantan Ketua DPRD, Ferrial Sofyan; Anggota dewan fraksi PDIP, Syahrial; dan Anggota dewan fraksi Hanura, Fahmi Zulfikar.