REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Gerindra DPR memandang meningkatnya jumlah pengangguran pada kuartal pertama tahun ini lantaran kelalaian pemerintah.
"Menurut Fraksi Gerindra, pemerintah telah lalai mengurangi kemiskinan dan menyediakan lapangan pekerjaan yang baru," ujar juru bicara Fraksi Gerindra, Wilgo Zainar saat membacakan pandangan Fraksi terkait Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (26/5).
Wilgo dalam pemaparannya menyampaikan data meningkatnya jumlah masyarakat miskin pada era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini. "Kemiskinan, berdasarkan data BPS menpacapai angka 28,25 juta jiwa atau 11,2 persen. Pada Mei, jumlahnya bertambah 1,9 juta jiwa," lanjutnya.
Fraksi Gerindra juga menyoroti kebijakan pemerintah yang melepas BBM ke harga pasar. Akibatnya, harga BBM terus naik karena mengikuti naiknya harga minyak dunia.
Dengan kebijakan itu, ia katakan daya beli masyarakat terus menurun lantaran tak sanggup memenuhi harga kebutuhan pokok yang terus membumbung tinggi.
Menyoal target pemerintah yang ingin menurunkan angka kemiskinan hingga sembilan persen dan angka pembangunan 5,2 hingga 5,5 persen, ia katakan tidak akan terwujud jika pertumbuhan ekonomi masih sebatas wacana belaka.