REPUBLIKA.CO.ID, oleh Muhammad Fauzi Ridwan, Retno Wulandhari, Iit Septyaningsih, Deddy Darmawan Nasution
Di sela-sela kunjungannya ke Pasar Cicaheum, Kota Bandung, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ahad (28/8/2022), menjanjikan harga telur ayam yang saat ini tengah meroket akan turun dalam dua pekan ke depan. Menurutnya, harga telur ayam naik salah satunya disebabkan harga pakan ternak yang naik.
"Ya ini kan pertama karena memang pakan ternak yang naik, kedua fluktuasi biasa. Nanti ya dua minggu ini Insya Allah akan turun," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi melanjutkan, kenaikan harga telur ayam dipengaruhi oleh tingginya permintaan dari masyarakat. "Ya ada juga demand, permintaan yang dibagikan ke masyarakat juga sama," katanya.
Di sejumlah pasar di Kota Bandung sendiri, harga telur ayam seperti di Pasar Kosambi, Kota Bandung mengalami kenaikan hingga Rp 9.000 per kilogram dan saat ini menjadi Rp 32 ribu per kilogram. Harga naik disebabkan pasokan telur dari peternak ke pedagang kurang.
Pedagang telur di Pasar Kosambi Kota Bandung Eeng Suhendar mengatakan harga telur ayam mengalami kenaikan sejak dua pekan terakhir. Harga telur ayam sempat berada di angka Rp 23 ribu per kilogram namun kini menjadi Rp 32 ribu per kilogram.
"Kenaikannya Rp 9.000 dari Rp 23 ribu per kilogram menjadi Rp 32 ribu per kilogram," ujarnya, Jumat (19/8/2022).
Menurut Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso, penurunan harga telur dalam waktu dekat memungkinkan. Namun, dengan beberapa kondisi tertentu.
"Kami mengikuti instruksi presiden untuk menurunkan harga telur. Penurunan harga telur dalam dua pekan memungkinkan tetapi ada catatan," kata Yudianto kepada Republika, Ahad.
Yudianto menjelaskan, harga di industri pangan terutama telur sangat menyesuaikan bahan yang ada di hulu. Tingginya harga telur masih dipengaruhi biaya produksi yang naik signifikan terutama dari sisi pakan dan bibit ayam atau day old chick (DOC).
Saat ini, harga pakan masih dikisaran Rp 7.200 per kg meskipun harga jagung sudah turun. Harga DOC juga masih tinggi dikisaran Rp 13.000 - Rp 16.000. Yudianto berharap, harga pakan bisa diturunkan ke level Rp 5.000 per kg, sedangkan harga DOC diharapkan bisa turun di kisaran Rp 9.000 - Rp 11.000.
"Saat ini harga pakan masih tinggi. Kalau harga pakan diturunkan harga telur juga bisa turun dengan nyaman," kata Yudianto.
Selain itu, Yudianto juga meminta kerja sama dari pihak pedagang untuk turut serta mendukung penurunan harga telur. Menurut Yudianto, para peternak sudah berusaha menurunkan harga, namun di kalangan pedagang harga tetap tinggi.
Baca juga : Pemerintah Pastikan Harga Telur Turun dalam Dua Pekan
"Kalaupun harga di eceran masih tinggi tolong dikontrol dari sisi pedagang. Pedagang diharapkan bisa dilibatkan dalam pergerakan harga telur," tegas Yudianto.