Ahad 24 May 2015 13:09 WIB
Kisruh Golkar

LIPI: Aburizal dan Agung Berantem, JK Turun Tangan Meredam Konflik

Rep: C93/ Red: Erik Purnama Putra
Wapres Jusuf Kalla.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Wapres Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti menilai, apa yang dilakukan Jusuf Kalla (JK), bukan permasalahan intervensi atau pun tidak intervensi. Menurut dia, JK yang merupakan tokoh Partai Golkar yang turun tangan hanya untuk menyelesaikan permasalahan dualisme kepengurusan antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

 “Apa ketika dua anak berantem mulu dan gak selesai-selesai, terus bapaknya (JK) turun tangan untuk meredam konflik tersebut disebut intervensi? Tidak kan?” katanya kepada Republika, Ahad (24/5).

 

Menurut Ikrar, kubu Aburizal maupun Agung harusnya bisa menyelesaikan konfliknya secara bilateral tanpa ada campur tangan pihak luar. Tetapi, ketika konflik tersebut tidak kunjung selesai, wajar saja JK yang notabene mantan ketua umum Golkar turun gunung.

 

“Hanya kebetulan saja JK sedang menjabat wakil presiden. JK kan hanya ingin mencari jalan terbaik. Jangan terlalu mudah untuk menggunakan kata intervensi,” tambah Ikrar.

 

Diamelanjutkan, jika kedua kubu Golkar tersebut tidak bisa islah dengan kesadaran mereka, kenapa tidak jika ada senior partai yang berusaha mendamaikan kedua kubu. Meskipun, lanjut dia, senior tersebut memiliki jabatan penting di pemerintahan.

 

Seperti diketahui, pada kemarin malam Ketua Umum Partai Golkar Kubu Munas Bali Aburizal Bakrie baru saja melakukan pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla untuk membicarakan kemungkinan Islah Golkar agar partai penguasa orde baru ini dapat ikut pilkada serentak pada akhir tahun ini. Pada pertemuan tersebut, Ical menyebut pihaknya siap bekerja sama dengan kubu Agung untuk menyongsong pilkada serentak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement