REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mewaspadai penyelundupan narkoba jalur laut dan pelabuhan tikus, karena sangat rawan dimanfaatkan bandar narkoba untuk menyelundupkan barang haram tersebut.
"Kami bekerja sama dengan TNI AL berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah penyeludupan narkoba karena peredaran narkoba ini sudah membahayakan masa depan generasi muda daerah ini," kata Kapolda Kepulauan Babel Brigjen (Pol) Gatot Subiyaktoro di Pangkalpinang, Kamis (21/5).
Untuk mengungkap jaringan narkoba ini, kata dia, pihaknya mengoptimalkan patroli di laut dan menyebar informan untuk mendeteksi penyeludupan narkoba yang merusak generasi muda di daerah ini.
"Saat ini, kami belum berhasil mengungkap penyeludupan narkoba di laut ini, karena pengedar menggunakan berbagai cara untuk menyeludupkan barang haram ini," ujarnya.
Misalnya, pengedar narkoba tersebut berpura-pura menjadi nelayan untuk menyeludupkan berbagai jenis narkoba tersebut.
Namun demikian, kata dia, pihaknya terus meningkatkan pencegahan dan pemberantasan narkoba ini di laut dan darat di daerah.
"Sampai saat ini, kita baru mengungkap jaringan narkoba secara intern, sementara jaringan nasional dan internasional belum berhasil terungkap," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diimbau masyarakat untuk juga berperan memberantas barang haram ini. Masyarakat jika melihat atau mengetahui peredaran narkoba untuk segera melaporkan ke aparat kepolisian atau penegak hukum lainnya.
"Saat ini, kesadaran masyarakat untuk melapor sudah cukup baik, namun demikian harus ditingkatkan lagi demi menjaga generasi penerus daerah ini dari bahaya narkoba," ujarnya.