Kamis 21 May 2015 13:19 WIB
Pansel KPK

Pemilihan Pimpinan KPK akan Tentukan Nasib KPK

Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan KPK mendukung pilihan Presiden Joko Widodo mengenai anggota panitia seleksi calon pimpinan lembaga tersebut.

Pelaksana tugas (plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi menilai pansel pimpinan KPK kredibel, punya integritas, dan multi pakar disiplin ilmu. Menurutnya, hal itulah yang dibutuhkan oleh KPK saat ini.

Ia juga berpendapat pemilihan Pimpinan KPK oleh Pansel KPK saat ini krusial dalam menentukan nasib lembaga KPK ke depan.

"Peristiwa 'hiruk pikuk' yang dialami KPK di tahun akhir periode ketiga ini menjadi pembelajaran bagi KPK secara lembaga, karena itu Pimpinan KPK periode 2015-2019 ini menjadi penting posisinya terutama dalam proses seleksinya," katanya, Kamis (21/5).

Presiden Joko Widodo mengumumkan sembilan orang perempuan menjadi pansel capim KPK pada hari ini. Sembilan orang tersebut adalah Destry Damayanti, ahli keuangan dan moneter sebagai Ketua merangkap anggota, Enny Nurbaningsih yaitu pakar Hukum Tata Negara dan Ketua Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM sebagai Wakil Ketua merangkap anggota.

Selanjutnya Harkrituti Haskrisnowo yaitu Pakar Hukum Pidana dan HAM yang juga Ketua Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkumham sebagai anggota, Betti S Alisjabana Ahli Informasi Teknologi dan manajemen sebagai anggota.

Kemudian Yenti Garnasih yang merupakan pakar hukum pidana ekonomi dan pencucian uang sebagai anggota, Supra Wimbarti yaitu ahli psikologi SDM dan pendidikan sebagai anggota, Natalia Subagyo yaitu ahli tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi sebagai anggota.

Selanjutnya Diani Sadiawati yaitu ahli hukum sekaligus Direktur Analisa Peraturan Perundang-undangan Bappenas sebagai anggota terakhir adalah Meuthia Ganie-Rochman seorang ahli sosiologi korupsi dan modal sosial Sebagai anggota.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement