Rabu 20 May 2015 14:34 WIB

Nielsen: Tingkat Optimisme Indonesia Tertinggi Kedua di Dunia

Rep: c87/ Red: Bilal Ramadhan
Dalam bidang pekerjaan, Nielsen menemukan Indonesia merupakan negara kedua yang paling optimis pada lapangan pekerjaan.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Dalam bidang pekerjaan, Nielsen menemukan Indonesia merupakan negara kedua yang paling optimis pada lapangan pekerjaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Keyakinan konsumen Indonesia menguat pada kuartal I-2015 dibandingkan kuartal sebelumnya dan menempati posisi kedua teratas secara global. Menurut Consumer Confidence Index yang dirilis Nielsen, Rabu (20/5), India masih menjadi negara paling optimistis dalam tiga kuartal terakhir dengan skor indeks 130.

Survei tersebut juga menunjukkan lima dari enam negara di Asia Tenggara mencatat indeks keyakinan di atas 100 poin persentase (pp). Tingkat keyakinan konsumen di atas dan di bawah 100 mengindikasikan derajat optimisme dan pesimisme.

Managing Director Nielsen Indonesia Agus Nurudin mengatakan, konsumen di Indonesia masih menjadi yang kedua teroptimistis secara global dengan skor indeks 123 di kuartal I-2015 atau naik 3 pp dibandingkan kuartal sebelumnya. Di wilayah Asia Tenggara, Filipina berada di posisi kedua setelah Indonesia dengan skor 115.

Sedangkan Vietnam mencatat kenaikan tertinggi dengan 112 poin atau naik 6 pp, serta Singapura stabil di skor 100. "Lebih dari 84 persen konsumen online Indonesia percaya keadaan keuangan pribadi mereka akan baik atau sangat baik dalam 12 bulan ke depan," jelas Agus di Jakarta, Rabu (20/5).

Di samping itu, pola yang sama juga terlihat pada tingkat optimisme mengenai prospek lapangan pekerjaan. Pada kuartal I-2015, secara global konsumen Indonesia merupakan yang kedua paling optimistis mengenai prospek lapangan pekerjaan setelah India.

Lebih dari 74 persen konsumen online Indonesia percaya pasar lapangan kerja akan lebih baik atau sangat baik dalam 12 bulan ke depan. Angka tersebut sedikit meningkat dari kuartal sebelumnya yang sebesar 73 persen.

"Prospek lapangan kerja masih di level confidence, cukup baik, meskipun India memang jauh lebih baik," ujarnya.

Survei tersebut dilaksanakan pada 23 Februari - 13 Maret 2015 dengan sampel lebih dari 30.000 konsumen online di 60 negara di seluruh Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Utara.

Sampel dipilih berdasarkan usia dan jenis kelamin untuk pengguna internet di tiap-tiap negara yang telah dicek dan pertimbangan sebagai representatif dari pengguna internet. Margin of error survei tersebut sebesar plus minus 0,6 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement