Ahad 17 May 2015 02:18 WIB

Teknologi Patroli TNI AL Masih Kalah

Kapal asing yang tertangkap aparat ditenggelamkan Pelabuhan Belawan Medan, Sumut, Kamis (8/1).
Foto: Antara
Kapal asing yang tertangkap aparat ditenggelamkan Pelabuhan Belawan Medan, Sumut, Kamis (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani, menyatakan, TNI Angkatan Laut (AL) perlu meningkatkan kemampuan teknologi kapal patrolinya untuk mencegah pencurian ikan di perairan daerah itu.

"Teknologi kapal patroli TNI AL masih kalah dibanding kapal nelayan asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia, khususnya di Kepulauan Bangka Belitung," kata Hidayat Arsani, Sabtu (16/5).

Ia mengatakan, rata-rata kapal nelayan asing pencuri ikan tersebut memiliki kecepatan 30 hingga 35 kilo meter per jam, sementara kapal patroli hanya 20 hingga 25 kilo meter per jam.

"Pengawasan dan penindakan kepada nelayan asing pencuri ikan ini belum optimal, karena teknologi kapal patroli yang kurang memadai," ujarnya.

Selama ini, kata dia, kapal-kapal nelayan asing yang berhasil diamankan oleh TNI AL dan Kementerian Kelautan dan Perikanan hanya kapal berukuran kecil yang beroperasi di pesisir pantai.

Sementara itu, kapal-kapal pencuri ikan berkapasitas besar yang beroperasi di tengah laut, sulit dijangkau karena teknologi kapal pengawas yang kurang memadai.

"Selama ini, kapal-kapal ikan milik nelayan asing belum pernah tersentuh, sehingga mereka leluasa secara ilegal menangkap ikan di perairan kita," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement