Ahad 10 May 2015 08:18 WIB

Luapan Waduk Kedung Ombo Cemaskan Warga

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Bayu Hermawan
Waduk, ilustrasi
Waduk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Warga Desa Bawu, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, cemas. Mereka khawatir luapan Waduk Kedung Ombo (WKO) merendam jembatan gantung yang menghubungkan kota kecamatan Kemusu, sehingga mematikan jalur transportasi.

Kecemasan warga menyusul masih tingginya elevasi air di WKO akibat hujan deras yang menguyur wilayah tersebut. Curah hujan sebagian areal Kabupaten Boyolali, Sragen, Purwodadi, dan Grobogan, masuk ke WKO.

Jembatan gantung tersebut, selama ini merupakan akses terdekat menuju ke Kota Kecamatan Kemusu. Terutama bagi perekonomian warga dan anak-anak sekolah.

Selain terancam terendam air waduk, warga juga mengkhawatirkan kayu jembatan sudah banyak yang lapuk membahayakan orang yang lewat.

Salah satu warga, Martono (50), mengungkapkan, bila jembatan Bawu teredam banjir, maka warga harus melalui jalur lain yang lebih jauh bila hendak menuju ke Kota Kecamatan. Selain itu, warga juga terpaksa menggunakan perahu untuk menyeberang.

''Kalau terendam, ya harus naik perahu. Atau lewat jalur darat lain yang jarak tempuh lumayan jauh,'' ujar Martono.

Jembatan gantung Bawu merupakan bantuan Pemkab Boyolali. Hanya saja, saat itu, kondisi jembatan hanya separuh saja yang terpancang. Setiap musim hujan, jembatan terencam banjir dan memutus akses warga Bawu.

Warga kemudian berinisiatif iuran dan bergotong-royong untuk menyambung jembatan hingga ke batas desa Bawu. Warga juga membuat tanggul cor tambahan.

''Lumayan, kalau hujan tidak terputus. ''Tapi, kalau banjir, jembatan terendam juga,'' ujar Warsino (56), warga lain.

Aliran Sungai Serang yang mengalir di sepanjang jembatan Bawu saat ini sudah meluap dan menggenangi areal pertanian sekitar. Sementara, jarak badan jembatan dengan air masih satu meter. Namun, disisi Barat jembatan, jarak air tinggal setengah meter saja.

Luapan waduk WKO juga merendam area persawahan di wilayah sabuk hijau (green belt). Kondisi ini mengakibatkan tanaman padi menjadi busuk dan terpaksa dibabat untuk pakan ternak. Akibatnya petani pun batal panen.

Luapan air WKO setidaknya merendam lahan persawahan sabuk hijau yang berada di Desa Genengsari, Klewor dan Sidomulyo, Kemusu, Boyolali. Tanaman padi yang terendam air saat sudah mulai berisi atau bunting. Padi yang terendam air saat ini sudah tidak bisa diselamatkan.

Petani berharap elevasi tidak meluap hingga mereka panen. Apalagi mengingat saat bercocok tanam kemarin, diperkirakan saat panen sudah memasuki musim kemarau. Namun, masih tingginya curah hujan, mengakibatkan air waduk mengalami peningkatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement