Rabu 04 Jan 2023 16:51 WIB

Kematian Massal Ikan di Waduk Kedung Ombo Sudah Mereda

Pemilik keramba disarankan menaikkan kadar oksigen terlarut.

Petani ikan keramba Waduk Kedung Ombo memindahkan ikan yang mati di Bulu Serang, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (1/1/2023).  Menurut petani, ribuan ekor ikan keramba jenis nila dan mas tersebut mati karena perubahan cuaca upwelling atau fenomena air dingin, dan ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Petani ikan keramba Waduk Kedung Ombo memindahkan ikan yang mati di Bulu Serang, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (1/1/2023). Menurut petani, ribuan ekor ikan keramba jenis nila dan mas tersebut mati karena perubahan cuaca upwelling atau fenomena air dingin, dan ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI--Kematian massal ikan di keramba-keramba yang ada di Waduk Kedung Ombo, sudah mulai mereda menurut pejabat Dinas Peternakan dan Perikanan. Sebelumnya, ribuan ikan di keramba yang ada di waduk Kedung Ombo, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, mati.

"Alhamdulillah kematian massal ribuan ikan di Kedung Ombo Boyolali sudah reda," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali Nurul Nugroho di Boyolali, Rabu (4/1/2023).

Baca Juga

Menurut dia, kondisi tersebut dipengaruhi oleh membaiknya kualitas air di Waduk Kedung Ombo. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Nurul mengatakan, kualitas air Waduk Kedung Ombo pada Selasa (3/1/2023) sudah mendekati normal dengan oksigen terlarut 4,7 mg/L, suhu 29 sampai 30 derajat Celsius, dan tingkat keasaman (pH) 6-7, dan kadar nitrit 0,01 mg/L.

"Perairan sudah mulai membaik dilihat dari parameter kualitas air secara fisik dan kimia," kata Nurul.

Dia menyarankan pemilik keramba di Waduk Kedung Ombo menaikkan kadar oksigen terlarut. Yakni, dengan menggunakan pompa dan membuang bangkai ikan yang masih ada di kolam supaya tidak menimbulkan masalah baru.

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali bersama Balai Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah berencana mengecek kembali kualitas air Waduk Kedung Ombo.

Nurul mengatakan, pengecekan kualitas air juga dilakukan di Waduk Cengklik Ngemplak Boyolali untuk mencegah kemungkinan terjadi kematian massal ikan. "Namun, hasil kesimpulan, perairan masih baik untuk budi daya perikanan dari parameter kualitas air secara fisik dan kimia," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Sucianti mengatakan bahwa ikan yang mati di keramba-keramba di Waduk Kedung Ombo hingga hingga Selasa (3/1/2023) mencapai 200 ton. Kematian ikan massal terjadi pada keramba milik 37 petani di waduk tersebut.

"Akibat kejadian ikan mati massal itu, kerugian ditaksir lebih dari Rp 6 miliar," kata Lusia Dyah Sucianti.

Kematian massal ikan di keramba-keramba jaring apung di Waduk Kedung Ombodisebabkan oleh fenomena up-wellingatau pembalikan massa air dan penurunan kadar oksigen terlarut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement