REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait visi Pemerintahan Jokowi-JK untuk membentuk Indonesia sebagai poros maritim dunia, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menilai, hal pertama yang harus dibentuk adalah semangat kemaritiman yang ditanamkan di masyarakat Indonesia. Selain itu, dukungan berupa konektivitas antarsatu daerah dengan daerah lainnya juga patut diperhitungkan.
"Semangat maritimnya dulu yang harus terbangun. Kedua, konektivitasnya. Kalau tidak ada konektivitas yang bagus ya hanya berangan-angan," kata Moeldoko usai meresmikan Museum Media Penerangan TNI di Mabes TNI, Selasa (5/5).
Dengan adanya konektivitas yang bagus, lanjut Moeldoko, maka seluruh penjuru Indonesia yang memiliki sumber daya yang bagus atau tempat wisata yang bagus bisa benar-benar dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kepentingan nasional. Potensi itu lah yang nantinya bisa menyokong visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Selain itu, bangsa Indonesia juga harus memiliki semangat yang sama, terutama menyangkut menjaga biota-biota laut dan pelestarian lingkungan di laut. Kemudian ada dukungan untuk menjaga keamanan di wilayah perairan secara terpadu dengan melibatkan masyarakat di sekitar pesisir selain dengan adanya patroli keamanan yang dilakukan oleh pihak TNI.
Sumber daya alam yang dimiliki di laut pun seharusnya bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat. ''Kita sendiri bisa mengeksploitasi seluruh sumber daya yang ada di laut ini untuk masyarakat. Itu yang harus disiapkan,'' tuturnya.
Salah satu program yang diusung pemerintahan Jokowi-JK adalah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Salah satu aspek yang dibangun dalam pembentukan visi poros maritim dunia adalah penguatan pertahanan maritim.