Selasa 05 May 2015 15:04 WIB

TNI Luncurkan Buku Tentang Air Asia

Panglima TNI Jenderal Moeldoko salam komando bersama Presiden Jokowi.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko salam komando bersama Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko meluncurkan buku "TNI dan AirAsia QZ-8501: Harmoni Dalam Misi Kemanusiaan" dan meresmikan Museum Media Penerangan TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (5/5). Panglima TNI dalam amanatnya, mengatakan, pembuatan buku itu merupakan wujud tanggung jawab sosial TNI. Buku itu nantinya akan didistribusikan kepada TNI, lembaga pendidikan, instansi SAR terkait, dan masyarakat umum.

"Dalam jiwa prajurit profesional, di situ mengalir sebuah tanggung jawab sosial. Atas dasar itu, TNI bekerja sungguh-sungguh menjalankan tugas yang tertera dalam operasi militer selain perang (OMSP)," jelas Moeldoko.

Ke depan, dalam operasi SAR, lanjut Moeldoko, TNI akan terus bekerja maksimal dan bersinergi dengan instansi SAR terkait. Ia pun merasa senang karena dalam SAR AirAsia QZ8501, TNI bisa bersinergi dengan Basarnas, Polri, BNPB, dan lainnya. Bahkan, dirinya bangga karena kerja keras TNI juga diapresiasi negara-negara lain.

"Hal itu bisa menjadi ukuran TNI profesional apa tidak," imbuh Moeldoko.

Acara itu dihadiri oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna, Wagub DKI Jakarta Djarot Saefullah, mantan Wamenhan Letjen (Pur) Sjafrie Sjamsoeddin, Kapuspen TNI Mayjen M Fuad Basya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo, atase pertahanan negara sahabat, Kabasarnas Masdya FHB Soelistyo, dan lainnya.

Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya, menjelaskan latar belakang penyusunan buku 'TNI dan AirAsia QZ-8501: Harmoni Dalam Misi Kemanusiaan' itu untuk merekam kiprah satgas SAR TNI dalam misi kemanusiaan dalam SAR tragedi AirAsia QZ8501 beberapa waktu lalu.

"Ini untuk membuktikan panggilan tugas operasi militer selain perang sama pentingnya dengan tugas operasi militer perang bagi TNI," kata Kapuspen TNI Mayjen M Fuad Basya.

Buku itu juga wujud kepedulian dan dan dukacita TNI bagi para keluarga korban pesawat nahas tersebut. Buku setebal 308 halaman itu juga sebagai pembelajaran bagi para prajurit TNI dan lembaga-lembaga lain terkait SAR, sehingga diharapkan ke depan tugas SAR dapat dilaksanakan lebih baik dan maksimal.

"Pelaksanaan SAR berikutnya harus dapat lebih baik dan optimal. Kendala-kendala harus dieliminasi," ucap Fuad.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement