Jumat 01 May 2015 08:30 WIB

Sebelum Eksekusi, Terpidana Asal Brasil Alami Gangguan Jiwa

Rep: c93/ Red: Bilal Ramadhan
Jenazah terpidana mati asal Brasil, Rodrigo Gularte tiba di rumah duka RS St. Carolus, Jakarta Pusat, Rabu (29/4). (Republika/Agung Supriyanto )
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jenazah terpidana mati asal Brasil, Rodrigo Gularte tiba di rumah duka RS St. Carolus, Jakarta Pusat, Rabu (29/4). (Republika/Agung Supriyanto )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendeta Charlie Burrows yang menjadi rohaniawan Rodrigo Gularte mengungkapkan, terpidana mati asal Brasil itu mengalami skizofrenia (gangguan mental) akibat tekanan yang dialaminya. Hingga menjelang eksekusi di laksanakan Rabu (29/04) dini hari, ia tidak sepenuhnya menyadari apa yang akan terjadi.

Charlie Burrows mengungkapkan kepada ABC, ia diberi waktu bertemu dengan Rodrigo Gularte tak lama sebelum pria itu menghadapi regu tembak. Imam Katolik Irlandia itu mengatakan, saat itu Gularte tidak menyadari apa yang sedang terjadi pada dirinya.

“Aku diberi waktu untuk membuat dia siap karena sebelum eksekusi dilakukan. Ia tidak mau diikat dengan rantai karena ia tidak suka disentuh," kata dia dikutip dari 9news.com.au.

Dia mulai bereaksi  ketika borgol dipasangkan. Dia berkata kepada saya, "Oh tidak, oh Tuhan, saya dieksekusi?" tambahnya.

Ia memaparkan Gularte hanya merasa kesal dan tidak marah. Dia berkata, "Mengapa hal ini terjadi? Ini tidak benar, saya membuat kesalahan kecil, apa tidak bisa mereka hanya meninggalkan saya di penjara di pulau dan saya tidak akan membuat siapa pun kesulitan,” terang Burrows.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement