Kamis 30 Apr 2015 16:52 WIB

KSPI Tolak Kenaikan Upah Hanya Lima Tahun Sekali

Red: M Akbar
Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan penolakan terhadap rencana kenaikan upah lima tahun sekali merupakan agenda paling kuat yang akan disampaikan pada peringatan Hari Buruh (MayDay) 2015.

"KSPI juga meminta pemerintah menaikkan upah minimum 2016 28 persen hingga 32 persen agar daya beli buruh kembali meningkat karena selama ini menurun akibat melambungnya harga bahan pokok," kata Said Iqbal di Jakarta, Kamis (30/4).

Iqbal mengatakan kenaikan harga kebutuhan pokok, bahan bakar minyak (BBM) dan rencana kenaikan harga elpiji dan tarif dasar listrik telah menurunkan daya beli buruh. Karena itu, pada hari buruh yang jatuh pada Jumat (1/5), masalah pengupahan menjadi isu utama.

Selain itu, buruh juga meminta manfaat jaminan pensiun untuk buruh sebesar 60 persen hingga 75 persen dari gaji terakhir, sama seperti pegawai negeri sipil (PNS), berlaku mulai Juli 2015. Buruh juga mendesak anggaran penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan ditingkatkan.

Menurut Iqbal, anggaran PBI BPJS Kesehatan perlu ditingkatkan dari Rp19,9 triliun menjadi Rp30 triliun agar tidak ada lagi orang miskin sakit yang ditolak rumah sakit.

"Hal lain yang akan disuarakan KSPI adalah meminta guru honorer diangkat menjadi PNS tanpa tes lagi serta meminta pemerintah menaikkan gajinya sama dengan upah minimum sebelum diangkat menjadi PNS," tuturnya.

Terakhir, sejalan dengan tema internasional Hari Buruh 2015, KSPI juga mendesak agar keserakahan perusahaan korporasi dihentikan. Iqbal mengatakan satu juta buruh di seluruh Indonesia siap untuk merayakan MayDay.

"Buruh di 30 provinsi dan 250 kabupaten/kota siap turun ke jalan untuk merayakan MayDay. Khusus untuk aksi di Jakarta, akan ada 150 ribu buruh dari berbagai elemen yang akan turun ke jalan," katanya.

Aksi di Jakarta akan dilakukan dengan melakukan "long march" dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Presiden. Setelah itu, massa KSPI yang mencapai 100 ribu buruh akan bergerak ke Stasion Gelora Bung Karno, Senayan, untuk merayakan "MayDay Fiesta" dari pukul 13.30 WIB hingga 17.00 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement