REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden RI Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, di mana kedua pemimpin fokus membicarakan kerja sama konkret ekonomi antara kedua negara.
Pertemuan bilateral tersebut dilakukan di sela-sela Konferensi Asia Afrika 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu.
Pertemuan itu merupakan kelanjutan pertemuan bilateral sebelumnya pada saat kunjungan
Presiden Jokowi ke Jepang pada 23 Maret 2015.
Kedua pemimpin membahas implementasi rencana Jepang untuk meningkatkan investasi di Indonesia dalam berbagai sektor, antara lain sektor infrastruktur, transportasi, maritim, dan energi.
Presiden Jokowi mendorong agar kedua negara dapat melanjutkan negosiasi Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) untuk meningkatkan arus investasi, terkait upaya mendorong implementasi peningkatan kerja sama investasi.
Presiden berharap agar skema pembiayaan proyek 140 miliar Yen yang telah disepakati untuk pelabuhan Cilamaya dan proyek Shinkansen dapat segera dimulai.
Jokowi juga mengharapkan rencana investasi perusahaan swasta Jepang termasuk Toyota, Suzuki dan Mitsui dapat direalisasikan dalam waktu dekat.
Kedua kepala negara menyambut baik kunjungan Kaidanren (Kamar Dagang) Jepang yang berkunjung ke Indonesia pada 9 April 2015 untuk bertemu langsung dengan para pengusaha Indonesia.
Jepang merupakan salah satu mitra ekonomi terbesar Indonesia. Pada 2014 volume perdagangan Indonesia-Jepang mencapai 40,17 miliar dolar AS.
Jepang adalah mitra dagang ketiga terbesar Indonesia setelah Cina dan Singapura. Selain itu, Jepang juga merupakan investor kedua terbesar bagi Indonesia, dengan nilai investasi sebesar 2,7 miliar dolar AS pada 2014.