Sabtu 02 May 2015 14:39 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

Hasil Konferensi Mahasiswa Asia Afrika Direkomendasikan ke PBB

Rep: c 01/ Red: Indah Wulandari
?Puluhan relawan mengibarkan bendera negara dari Asia dan Afrika saat pesta Asian African Karnival yang diadakan di sepanjang Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/4).  (Republika/Raisan Al Farisi)
?Puluhan relawan mengibarkan bendera negara dari Asia dan Afrika saat pesta Asian African Karnival yang diadakan di sepanjang Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Konferensi mahasiswa Asia Afrika telah usai dengan menghasilkan enam pokok pemikiran utama dalam Communi-K. Hasil dari konferensi tersebut rencananya akan diajukan sebagai rekomendasi kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Hasil finalnya nanti kita rekomendasikan ke PBB, bahwa ini hasil pemikiran mahasiswa Asia Afrika, orang muda leader-nya Asia Afrika," ungkap President of Conference Yasmin Nindya Chaerunisa saat ditemui di Gedung Merdeka, Sabtu (2/5).

Yasmin menyatakan ada dua tujuan utama diselenggarakannya Asian African Student Conference. Salah satu tujuan utamanya ialah merangkum solusi dari enam pokok permasalah general dan mendasar lalu merekomendasikannya kepada PBB.

Kedua, Yasmin menyatakan konferensi ini ingin agar pemikiran yang dihasilkan terus berkelanjuan. Untuk itu, sebagai tindak lanjut dari diselenggarakannya konferensi mahasiswa Asia Afrika ini akan dibentuk sebuah joint secretariat mengenai forum studi Asia Afrika.

Forum yang dikelola oleh sekretariat bersama tersebut akan dikelola oleh mahasiswa Asia Afrika. Yasmin menyatakan, ketika para mahasiswa peserta konferensi kembali ke negara asalnya, mereka akan mengembangkan hal yang sama.

Mahasiswa yang ikut dalam konferensi ini sebanyak 210 peserta yang berasal dari 48 negara. Jenjang pendidikan para peserta bervariasi mulai dari S1 dan S2, dan ada beberapa pelajar SMA.

Sekitar 20-30 mahasiswa berasal langsung dari luar negeri dan ada pula yang sedang belajar di Indonesia. Mahasiswa yang berasal dari Afrika sebanyak 89 orang, sisanya berasal dari Asia.

Sebelumnya, konferensi yang berlangsung selama dua hari tersebut terbagi menjadi enam sidang komite.

Masing-masing sidang komite diikuti oleh 30-35 mahasiswa dan memiliki enam fokus pembahasan berbeda.

Fokus pembahasan pertama ialah mengenai nilai-nilai kebudayaan dan bagaimana mempromosikan kembali nilai-nilai Asia Afrika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement