Selasa 21 Apr 2015 11:34 WIB

Pertamina: Kalau Premium Masih Dibutuhkan, Kami Tetap Produksi

Rep: C85/ Red: Ilham
 Aktivitas pengisian bahan bakar minyak ke dalam tangki minyak di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Senin (30/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Aktivitas pengisian bahan bakar minyak ke dalam tangki minyak di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Senin (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto mengatakan, Pertamina memahami premium masih dibutuhkan masyarakat. Sehingga penghapusan premium hanya dilakukan di kota besar, dengan tahap pertama akan dilakukan di Jakarta Pusat. Penghapusan bersamaan dengan peluncuran produk Pertalite.

"Kami akan melihat pasarnya, ketika Premium masih dibutuhkan ya kami akan tetap produksi dan tersedia di SPBU untuk dikonsumsi masyarakat," jelas Dwi, Selasa (21/4).

Hingga saat ini, proses menuju peluncuran Pertalite masih dalam tahap pengurusan perizinan ke Direktorat Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM. Sementara itu, Pertamina juga sedang melakukan pengecekan terhadap kesiapan SPBU di lapangan untuk menjual Pertalite, termasuk dispenser yang akan digunakan.

"Logistik dan kesiapan distribusi SPBU masih dalam pengecekan dan persiapan, sembari koordinasi dengan pihak berwenang. Mekanisme penetapan harganya merupakan BBM umum. Sehingga diharapkan menjadi pilihan konsumen," ujar Dwi.

Dwi juga menambahkan, Pertamina sedang mengkaji dampak kepada masyarakat apabila Pertalite ini diluncurkan, termasuk daya beli masyarakat. Dia mengatakan, Pertamina tidak ingin membuat masyarakat kebingungan dengan produk barunya ini.

"Kami butuh pengkajian lebih mendalam sebelum benar-benar dilaunching ke pasar, sehingga konsumen tidak bingung, distribusi harus disiapkan benar, dan dampak lain akan dikaji Kementerian ESDM dan BUMN apabila memang ini baik untuk diteruskan maka akan kita lakukan," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement