REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Hubungan Kerja Sama Internasional Afrika Selatan Maite Nkoana-mashabane mengatakan, meskipun Presiden Jacob Zuma batal menghadiri acara Pertemuan dan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika, Zuma tetap akan mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat.
"Sudah pasti, Presiden Zuma sudah menerima undangan dari Presiden Joko Widodo untuk mengunjungi Indonesia. Dia ingin memenuhi undangan ini," kata Maite Nkoana-mashabane usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Retno L.P. Marsudi di JCC, Jakarta, Ahad (19/4).
Menurut dia, hubungan antara Indonesia dan Afrika Selatan terjalin sangat kuat. Oleh karena itu, Presiden Zuma sepakat untuk bertemu dengan Presiden Indonesia demi memperkuat kerja sama ekonomi, perdagangam dan sosial budaya antar kedua negara.
Dia juga mengaku bahwa Indonesia merupakan mitra yang penting bagi Afrika Selatan mengingat posisi Indonesia sebagai negara peninjau tetap dari pertemuan Uni Afrika. "Patut diperhatikan, Indonesia adalah peninjau tetap dari pertemuan Uni Afrika. Saya mengambil kesempatan ini untuk mengundang Indonesia ke Afrika Selatan, untuk menghadiri pertemuan Uni Afrika," kata dia.
Maite lebih lanjut menjelaskan, kondisi yang terjadi di dalam negerinya membuat Presiden Zuma mendelegasikan kunjungan ke Indonesia kepada Deputi Presiden Afrika Selatan untuk memimpin delegasi Afsel dalam Pertemuan KAA. "Saya sudah berbicara dengan pemerintah dan meminta para diplomat dan dubes Afsel (untuk mengabarkan) situasi di Afsel sudah terkendali," ujar dia.
"Tetapi Presiden (Zuma) tetap memilih berada di dalam negeri guna mendampingi rakyat dan memberikan rasa aman, juga mencari pemecahan masalah untuk jangka panjang," lanjut dia.