REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pemerintah Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak siap menggandeng Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek), untuk mencoba melakukan uji sertifikasi batu mutiara Kalimaya yang berasal dari Kabupaten Lebak.
"Saya minta Dinas Koperasi dan UMKM untuk segera berkordinasi dengan Puspitek untuk melakukan pengujian sertifikasi kalimaya. Saya kira Puspitek pasti bisa, jadi tidak mesti ke luar negeri atau beli alat sendiri," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno dalam Seminar Batu Kalimaya di ajang Pameran batu mutiara dan akik yang digelar di Pendopo Lama Gubernur Banten, Jalan Brigjen KH Syam'un, Kota Serang di Serang, Jumat (17/4).
Pemeran batu mutiara dan akik tersebut menampilkan berbagai jenis batu yang didatangkan dari sejumlah daerah di Indonesia. Pameran yang digagas dinas UMKM Provinsi Banten dan Asosiasi Kalimaya Rangkasbitung Banten (Akrab) tersebut, dibuka Plt Gubernur Banten Rano Karno.
Rano mengatakan, Popularitas batu kalimaya kini sudah sampai mancanegara, hal tersebut dibuktikan dengan datangnya berbagai turis dari beberapa negara yang sengaja datang ke daerah sentra produksi batu kalimaya di empat kecamatan di Kabupaten Lebak.
"Ada yang datang dari Australia, Jepang, Kuwait dan beberapa negara lainnya. Bahkan saat saya ke Australia, sama pedagang batu di sana ditawari bahwa batu kalimaya yang bagus itu dari Banten, pedagang itu tidak tahu kalau saya juga dari Banten," kata Rano.
Namun demikian, Rano juga meminta kepada para pengrajin dan penambang batu kalimaya, agar tetap menjaga keseimbangan alam yaitu dengan tidak melakukan eksplorasi secara sembarangan dan berlebihan sehingga dapat merusak lingkungan.
"Pemerintah perlu mengatur dan menata manajemen eksplorasi agar keseimbangan alam tetap terpelihara dengan baik," kata Rano.