Kamis 09 Apr 2015 12:10 WIB
Kongres PDIP

Hubungan Antarparpol Mengeras, PDIP Perlu Sosok Seperti Taufik Kiemas

Rep: c15/ Red: Esthi Maharani
Warga mengikuti pengajian dalam rangka 100 hari wafatnya mantan Ketua MPR Taufik Kiemas di Jakarta, Ahad (15/9) malam lalu
Foto: Yasin Habibi/Republika
Warga mengikuti pengajian dalam rangka 100 hari wafatnya mantan Ketua MPR Taufik Kiemas di Jakarta, Ahad (15/9) malam lalu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik LIPI, Firman Noor menilai saat ini belum ada sosok yang bisa menggantikan posisi Taufik Kemas. Sosok Taufik sebagai negarawan belum tentu bisa ditiru oleh kader PDIP.

Taufik Kemas yang juga dewan pertimbangan Partai belambang banteng ini memang memiliki posisi strategis baik eksternal maupun internal. Firman menyebut sosok Taufik Kemas adalah seorang negarawan yang bisa menjadi pemecah kebekuan hubungan antar partai.

"PDIP memang perlu sosok seperti Taufik yang kemudian bisa menjadi penengah, pembuka komunikasi antar partai, dan juga menjadi sosok yang banyak disegani oleh rival politik," ujar Firman saat dihubungi Republika, Kamis (9/4).

Firman menilai saat ini hubungan PDIP dengan partai lain cenderung mengeras. Komunikasi yang dilakukan tidak begitu bagus sehingga terlihat sekali pergesekan antara PDIP dengan partai lain yang menjadi rival.

Pasca wafatnya Taufik Kemas tidak ada sosok yang bisa menjadi pembaru dalam partai. Sosok lain di PDIP belum bisa ada yang selevel dengan Taufik dalam hal manuver politik dan membuka kultur moderinsme dalam partai.

Maka, Firman menilai posisi dewan pembina atau dewan pertimbangan kelak hanya seperti jabatan politis saja. PDIP diakui Firman memang kekurangan figur untuk pilihan, sosok Megawati kemudian seakan tidak bisa dibantah dan menjadi super power.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement