Kamis 09 Apr 2015 09:41 WIB
Kongres PDIP

Kongres PDIP Bisa Jadi Momen Mesra Jokowi-Megawati

Jokowi
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada 9-12 April 2015 di Bali diprediksi membawa sejumlah perubahan terkait konsolidasi internal partai berlambang banteng moncong putih itu.

“Kongres PDIP nanti tidak hanya mengembalikan hubungan yang mesra antara Jokowi dan Megawati seperti pada masa sebelum Pilpres 2014 lalu,” ujar pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Leo Agustino, dalam rilisnya, Kamis (9/4).

Di sisi lain, pertemuan antara Jokowi dan Megawati serta kader lainnya dalam kongres, dicermati sebagai momen penting dalam melihat peran Jokowi di tengah dinamika PDIP.

“Jika Jokowi datang sebagai kader partai, maka arah kebijakan umum partai akan menjadi ‘arahan’ atau setidaknya mesti dilaksanakan ketika ia kembali menjadi pejabat publik," katanya.

 

Karena itu, sambung Leo, akan sangat mungkin komunikasi antara Jokowi dengan Megawati menjadi momen yang sangat dinantikan oleh banyak pihak. Bukan hanya oleh internal partai, tetapi juga oleh semua partai politik yang ada di dalam pemerintahan ataupun di luar pemerintahan.  

 

“Sebab komunikasi antara keduanya (Mega dan Jokowi) akan memberi warna terhadap lanskap politik Indonesia ke depan,” tuturnya.

 

Leo menyebutkan, terdapat tiga kemungkinan yang bisa dicermati dari pertemuan Megawati dengan Jokowi dalam kongres nanti. Pertama, Jokowi akan akur dengan arahan ketua umumnya dan melaksanakan arahan Megawati.

 

Kemungkinan lainnya, ia menerima dengan modifikasi yang perlu disesuaikan merujuk pada dinamika politik yang Jokowi rasakan sendiri. Serta, apakah Jokowi menolak arahan partai dengan konsekuensi hubungannya dengan Megawati menjadi semakin kurang harmonis.

 

“Saya kira mayoritas kader PDI-P berharap Jokowi mau menerima arahan yang diamanatkan partai. Namun, semua itu sangat bergantung pada komunikasi politik Jokowi dan Megawati apakah perlu adanya komunikasi yang terbuka, saling memahami, dan mengedepankan kebaikan bersama," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement