REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Jenderal Badrodin Haiti (BH) yang menjadi calon tunggal Kapolri akan memasuki masa pensiun kurang dari 2 tahun kedepan. Hal ini membuat kesempatan Komjen Budi Gunawan (BG) yang diprediksi bakal mendampingi BH jadi wakapolri, masih memiliki peluang menjadi Kapolri.
Namun, BG harus tetap melalui prosedur yang sudah ada untuk melangkah menduduki kursi orang nomor 1 di Polri ini. Wakil ketua DPR RI, Fadli Zon mengatakan saat ini fokus dari DPR adalah untuk menguji kelayakan BH jadi Kapolri. Soal wakapolri yang diusulkan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) adalah BG, itu sudah menjadi domain dari Kapolri.
Menurut Fadli Zon, dalam pertemuan antara pimpinan DPR dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin, Presiden sudah menyampaikan untuk tidak ikut campur dalam pemilihan wakapolri. Pemilihan wakapolri akan diserahkan sepenuhnya pada institusi Polri.
"Terserah siapa saja yang terbaik di institusi Polri, kita tidak masalah," kata Fadli Zon di kompleks parlemen, Selasa (7/4).
Fadli menambahkan, kalaupun nanti BH masuk masa pensiun, pemilihan Kapolri baru harus kembali mengikuti prosedur yang berlaku. Artinya, tidak serta merta wakapolri langsung naik jadi kapolri menggantikan posisi BH yang jadi kapolri.
"Kalau Jokowi mengusulkan BG lagi, tidak masalah untuk DPR," imbuh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Patrice Rio Capella juga mengungkapkan hal yang sama. Kalau BH pensiun dalam 2 tahun kedepan, maka untuk menjadi Kapolri, BG harus melalui pengajuan dari awal. "Iya, harus dengan proses dari awal lagi, tidak langsung jadi Kapolri menggantikan BH," kata Rio.
Rio mengatakan, KIH memang mengusulkan BG untuk menjadi wakapolri mendampingin BH. Hal itu dilakukan untuk mengembalikan nama baik BG yang dianulir dari pencalonannya sebagai Kapolri.