REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Polisi belum mengetahui identitas jasad pria terduga teroris yang tewas saat baku tembak di Pegunungan Sakinah Jaya, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4).
Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto di Palu, Sabtu, mengatakan tim medis kepolisian saat ini masih melakukan identifikasi jenazah yang sudah berada di RS Bhayangkara Palu.
Identifikasi tersebut berupa mengetahui ciri-ciri fisik pelaku seperti tinggi badan, warna kulit, sidik jari, golongan darah, dan tanda fisik lainnya.
Korban tewas tersebut diduga kuat adalah anggota kelompok sipil bersenjata yang dipimpin Santoso. Korban tewas tertembus peluru saat penyergapan oleh polisi.
Saat ini ratusan polisi masih mengejar kawanan kelompok sipil bersenjata yang diperkirakan bersembunyi di hutan di sekitar pegunungan Sakinah Jaya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Idham Azis mengimbau kepada kelompok bersenjata untuk menyerahkan diri, dan menjamin keselamatannya.
Dia menegaskan negara tidak boleh kalah melawan teroris. "Kalau tidak mau menyerah, risikonya ada dua, polisi yang mati, atau mereka yang mati," katanya.
Kelompok Santoso diduga melakukan serangkaian aksi kekerasan dan teror kepada aparat dan masyarakat selama beberapa tahun terakhir.
Selama 2014, Polri berhasil menangkap 24 terduga teroris yang terkait dengan kelompok Santoso. Sementara pada 2015, sebanyak 10 orang ditangkap karena diduga terlibat atau mengetahui aksi terorisme.
Aparat berulang kali mengingatkan kepada masyarakat untuk menyampaikan informasi apabila melihat orang mencurigakan agar segera ditindaklanjuti.