REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah media di Mesir, al-masryalyoum belum lama ini menurunkan hasil wawancara dengan Utusan Presiden RI untuk Timur Tengah, Alwi Abdurrahman Shihab. Kedatangan Alwi ke sana untuk mengundang Presiden Abdul Fattah as-Sisi guna menghadiri Konferensi Asia Afrika pada 19-24 April mendatang.
Dalam salah satu kutipan wawancara tersebut, mantan menteri luar negeri itu menyebut organisasi Ikhwanul Muslimin (IM) sebagai teroris. Hanya saja, cendekiawan Muslim tersebut langsung mengklarifikasi berita itu. Alwi mengaku pernyataannya dipelintir media bersangkutan.
"Saya terkejut baca wawancara saya di harian Cairo baru-baru ini bahwa IM organisasi teroris. Kata-kata itu bukan dari saya tapi pewawancara yang dia simpulkan," katanya melalui akun Twitter, @ShihabAlwi. (Baca: Alwi Shihab yang Sebut Ikhwanul Muslimin Teroris" href="http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/04/02/nm65i3-ini-wawancara-alwi-shihab-yang-sebut-ikhwanul-muslimin-teroris" target="_blank">Ini Wawancara Alwi Shihab yang Sebut Ikhwanul Muslimin Teroris)
Karena tidak pernah menyebut IM sebagai organisasi teroris, ia pun mengirimkan surat protes ke media itu. Alwi malah mengenang pengalamannya selama tinggal di Mesir bahwa IM adalah organisasi yang peduli terhadap kegiatan sosial.
"Saya sadah layangkan protes ke Cairo untuk segera diralat. Justru sewaktu saya di Cairo (30 th lalu), IM yang saya kenal organisasi yang kedepankan kemanusian. Jika mereka berubah arah, rakyat Mesir lebih tau," ujar mantan menko kesra itu.