Kamis 02 Apr 2015 15:44 WIB

Golkar Terancam Ditinggalkan Rakyat

Rep: C26/ Red: Ilham
Ketua Umum Partai Golkar Berkonflik, Agung Laksono
Foto: Antara
Ketua Umum Partai Golkar Berkonflik, Agung Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015 akan digelar sebentar lagi. Namun, Partai Golongan Karya (Golkar) masih saja kisruh. 

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Sri Budi Eko Wardhani mengatakan, dengan kondisi itu, Golkar terancam tidak mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia. "Masyarakat bisa tidak simpati lagi untuk pilih Golkar," katanya, Kamis (2/4). 

Menurutnya, Golkar pasti akan rugi banyak hal, termasuk dukungan dari rakyat Indonesia. Terlebih, Pilkada akan segera digelar. Masyarakat semakin apatis melihat elite partai besar ini bersikap tidak bijaksana dalam menyelesaikan sebuah masalah internal partainya. Dukungan untuk partai ini jelas akan berkurang.

Masyarakat, ujar dia, menjadi kecewa pada wakil rakyat yang seharusnya bertugas memperjuangkan kebutuhan mereka. Apalagi sikap tidak dewasa yang dipertunjukkan pimpinan-pimpinan partai berlambang pohon beringin itu.

Akibat konflik ini juga, wanita yang disapa Dhani ini menilai DPR sebagai wakil rakyat justru tidak lagi memperdulikan masyarakat. Merek justru ikut terlibat dalam pusaran konflik. Apalagi Golkar merupakan salah satu partai besar di DPR. "Mereka masih bermain seperti ini beresiko enggak bisa ikut Pilkada," ungkapnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement