Rabu 25 Mar 2015 20:45 WIB

Kisruh Golkar Berimbas ke Daerah

Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (tengah) berbincang dengan Ketua DPD Partai Golkar Bali, I Ketut Sudikerta (kanan) dan Ketua Penyelenggara Munas Golkar IX, Nurdin Halid (kiri) dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Nusa D
Foto: antara
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (tengah) berbincang dengan Ketua DPD Partai Golkar Bali, I Ketut Sudikerta (kanan) dan Ketua Penyelenggara Munas Golkar IX, Nurdin Halid (kiri) dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Nusa D

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pengamat sosial dan politik Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Dr Nyoman Subanda mengamati, pengurus Partai Golkar di daerah terkena imbas kekisruhan elit Partai Golkar di Jakarta. Padahal sebelumnya contohnya di Bali, pengurus partai bersangkutan aman-aman saja.

"Soal ada pembelotan pengurus partai dari kubu Aburizal Bakrie (Ical) ke Agung Laksono, itu bagian dari permainan politik untuk mencari legalitas pengurus bersangkutan. Hal ini semua berdasarkan kepentingan dalam kancah politik," kata Subanda di Denpasar, Rabu (25/3).

Kekisruhan diinternal Partai Golkar berlanjut, dimana kubu Ical masih bersikukuh menunggu hasil dari gugatan di PTUN yang hasilnya sekitar Mei mendatang. sepertinya memberikan kegamangan bagi pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Raka Sandi menjelaskan, untuk kepengurusan partai politik yang sah penting bukan hanya pada saat pencalonan. Tetapo pada saat sosialisasi yang akan bergulir bulan April mendatang.

Dikatakan KPU tidak ingin salah mengundang peserta pemilu. Untuk itu, KPU di daerah akan terus melakukan koordinasi dengan KPU Pusat agar mendapatkan kepastian hukum, dan data-data mengenai kepengurusan yang sah. Semua itu untuk peserta pemilu dijadikan dasar dalam melakukan sosialisasi dan proses pencalonan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement