Selasa 24 Mar 2015 21:24 WIB

Pembangunan RS di Banten tidak Merata

Pasien rumah sakit.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra/ca
Pasien rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Sigit Wardojo mengatakan, pembangunan Rumah Sakit (RS) di Provinsi Banten tidak merata. Pembangunan dominan terpusat di wilayah Tangerang dibanding daerah lainnya.

"Sedangkan daerah Seperti Serang, Lebak dan Pandeglang masih minim," kata Sigit usai peresmian RS Sakit Gigi dan Mulut Royal, yang merupakan terbesar di Asia Tenggara di Gading Serpong, Selasa (24/3).

Akibatnya, saat ini masih dibutuhkan ribuan tempat tidur perawatan khususnya untuk RS di wilayah Pandeglang, Lebak dan Serang.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, saat ini sudah ada 93 unit RS yang tersebar di delapan kabupaten/kota. Tetapi, penyebaran titik RS tersebut paling banyak terdapat di tiga wilayah Tangerang yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan.

Misalnya saja di Kota Tangerang Selatan ada 27 unit Rumah Sakit, Kabupaten Pandeglang hanya satu unit, Lebak ada tiga unit dan Serang lima unit. Dengan minimnya RS di wilayah Barat Banten, maka masih banyak sekali dibutuhkan ribuan tempat tidur karena lonjakan penduduk terus meningkat.

Adapun alasan minimnya pembangunan RS di wilayah tersebut karena investor khawatir bila pasien tidak mampu melakukan pembayaran. Padahal, dengan adanya program Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, biaya berobat pasien ditanggung oleh negara.

"Banyak pasien, berarti ada pemasukan bagi RS itu karena biaya ditanggung negara," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement