REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Gempa cukup kuat dirasakan warga pantura di wilayah sekitar Cirebon, Brebes, Tegal dan Pemalang, Senin (23/3) dinihari. Data dari BMKG menyebutkan, gempa Tegal berpusat di wilayah sekitar 4 km barat laut Kota Tegal. Sedangkan kekuatan gempanya tercatat 4,9 skala richter.
Asmawi Aziz (50), warga Kelurahan Kalinyamat Kecamatan Margadana Kota Tegal, menyebutkan gempa yang terjadi sekitar pukul 01.05 WIB tersebut sempat mengagetkan warga karena getarannya yang cukup kuat.
Meski demikian dia menyebutkan, getaran gempa dirasakan tidak terlalu lama. ''Hanya sekitar setengah menit,'' jelasnya.
Sementara terkait dengan dampak gempa terhadap aktivitas Gunung Slamet, petugas pemantau di Pos Pengamatan Gunung Slamet Desa Gambuhan Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, Sukedi, mengakui gempa yang terjadi di sekitar gunung api aktif memang seringkali terkait peningkatan aktivitas gunung api.
''Untuk itu, kita masih terus memantau aktivitas Gunung Slamet,'' jelasnya.
Mengenai aktivitas Gunung Slamet, dia menyebutkan, aktivitas kegempaan di Gunung Slamet memang ada peningkatan sejak beberapa hari terakhir. Antara lain, seperti aktivitas gempa tremor dan gempa hembusan yang sempat tidak tercatat sejak aktivitas Gunung Slamet diturunkan dari level Siaga ke Waspada awal Januari 2015 lalu, sejak dua hari terakhir mulai terekam lagi.
Meski demikian dia menyebutkan, sejauh ini gunung Slamet yang memiliki ketinggian 3. 418 meter di perbatasan Kabupaten, yakni Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal dan Brebes tersebut masih ditetapkan dalam level Waspada.
Sedangkan radius bahaya bagi aktivitas warga, masih ditetapkan sekitar 2 kilometer dari puncak.
''Suhu air di sumber air panas kawasan Guci Kabupaten Tegal dan Baturaden, sejauh ini juga dilaporkan masih normal,'' katanya.