Senin 23 Mar 2015 15:58 WIB

Isu ISIS di Indonesia untuk Perburuk Citra Islam

Rep: C05/ Red: Erik Purnama Putra
Pengamat terorisme Al Chaidar.
Foto: Antara
Pengamat terorisme Al Chaidar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat terorisme Al Chaidar menyatakan isu ISIS digunakan untuk perburuk citra Islam di Indonesia. Hal ini menyikapi menghangatnya isu ISIS di Indonesia.

Al Chaidar menyatakan isu terorisme terkait Islam adalah isu siap saji. Ini maksudnya isu ini bisa dimainkan kapan saja. Tujuannya yakni membuat citra Islam di Indonesia menjadi jelek. “Ujung-ujungnya eksistensi umat Islam Indonesia terganggu karena Isu ISIS,” katanya, Senin (23/3).

Dia mengkhawatirkan dengan adanya isus ISIS, ini akan membuat gerakan Islam di Indonesia jadi mati. Orang pada akhirnya akan curiga pada gerakan Islam di Indonesia. “ Nantinya orang akan memandang semua organisasi Islam itu radikal,” ujar dia.

Isu ISIS menjadi hangat di Indonesia setelah adanya upaya 16 orang WNI Indonesia hendak berangkat ke Suriah. Ke 16 orang ini masuk melalui perbatasan Turki dan Suriah.

Selain itu baru baru ini juga terjadi penangkapan orang diduga terlibat ISIS di berbagai tempat di Indonesia. Mereka yang ditangkap antara lain Koswara dan Furqon di Tambun, Bekasi, serta Amin Mude di Perumahan Legenda Wisata, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Sedangkan Aprimul Hendri ditangkap di Petukangan, Jakarta Selatan, dan Tuah Febriwansyah bin Arif Hasruddin alias Fahri di Pamulang, Tangerang Selatan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement