Ahad 22 Mar 2015 16:54 WIB

Kisruh Anggaran Siluman DKI, Buya Syafii: Sikap Partai Mengecewakan

Mantan ketua umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Mantan ketua umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kegigihan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) memperjuangkan sistem e-budgeting untuk APBD DKI 2015 terus menuai simpati dan dukungan banyak kalangan, terutama para tokoh dan pegiat antikorupsi. Ketua Tim Independen Buya Syafii Maarif pun angkat bicara.

"Saya ikuti sepak terjang Ahok ini meskipun belum kenal secara pribadi, dia sosok pemimpin petarung yang mungkin sudah putus urat takutnya,” kata Buya Syafii, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (22/3).

Menurut Buya Syafii, dalam urusan membela duit rakyat Ahok tak kepalang tanggung pasang badan meski harus dikeroyok partai-partai di DPRD. “Saya rasa dia bersikap ngotot untuk hal sangat prinsipil yang selama ini nyaris tak tersentuh, memberantas permainan kotor dan kongkalingkong dalam penyusunan anggaran. Ini sudah jadi borok lama di Republik ini," ujar Buya.

Justru yang sangat mengecewakan, lanjut Buya Syafii, sikap lembek partai-partai yang terlihat menjadi sumber masalahnya. Bahkan, kata Buya, kebanyakan pimpinan partai PDIP, PKS, Gerindra, PPP, Hanura, Demokrat, Golkar, dan PKB justru bersikap mendua. “Mereka menolak isu anggaran siluman tetapi mendukung atau tidak menarik diri dari Hak Angket. Padahal, Ahok diangket karena jelas menolak anggaran siluman itu," kata mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement