REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Enam pelabuhan laut dan satu bandara di Bali akan ditutup sementara secara total selama 24 jam untuk menghormati Hari Suci Nyepi, Tahun Baru Saka 1937 pada Sabtu (21/3).
"Gubernur Bali Made Mangku Pastika sudah mengirim surat edaran terkait dengan pelaksanaan Hari Raya Nyepi kepada pengelola bandara, pelabuhan laut serta Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) di daerah ini," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana di Denpasar, Kamis (19/3).
Ia mengatakan, pihaknya menerima tembusan tentang penutupan pintu-puntu masuk ke Pulau Dewata, dengan harapan tidak ada wisatawan dalam dan luar negeri ke Bali saat umat Hindu melaksanakan "Tapa Bratha" penyepian.
Keenam pelabuhan laut tersebut terdiri atas Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, pintu masuk Bali lewat darat dari Pulau Jawa, Pelabuhan Padangbai, pintu masuk Bali dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Pelabuhan Benoa di Denpasar yang melayani kapal penumpang dan bongkar muat dari berbagai daerah di Indonesia.
Pelabuhan terbesar di Bali itu juga menjadi tempat mangkal ratusan kapal penangkapan ikan milik sejumlah perusahaan yang melakukan aktivitas di perairan bebas.
Selain itu juga pelabuhan Celukan Bawang, pelabuhan khusus bongkar muat bahan bangunan berupa kayu dan semen di Kabupaten Buleleng, wilayah utara Bali, juga tidak beroperasi selama 24 jam.
Demikian pula pelabuhan Amuk di Kabupaten Karangasem yang khusus melayani kapal pesiar dari mancanegara dan pelabuhan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung tidak beroperasi terkait Hari Suci Nyepi.
Sekitar 30 kapal yang selama ini melayani Pelabuhan Gilimanuk untuk menghubungkan transportasi Bali-Jawa dan sebaliknya, juga terpaksa istirahat selama 24 jam saat umat Hindu merayakan Hari Suci Nyepi.
Demikian pula 18 unit kapal di Pelabuhan Padangbai yang selama ini melayani penyeberangan Bali-Lombok, NTB, juga tidak beroperasi selama 24 jam, mulai pukul 06.00 waktu setempat, Sabtu (21/3), hingga pukul 06.00 Wita keesokan harinya Ahad (22/3).
Transportasi di Bali juga bakal lumpuh total, karena jutaan unit kendaraan bermotor di Pulau Dewata tidak beroperasi, seperti hari-hari biasanya.
Umat Hindu pada hari Suci Nyepi itu melaksanakan empat pantangan yang meliputi tidak melakukan kegiatan/bekerja (amati karya), tidak menyalakan lampu atau api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan) serta tidak mengadakan rekreasi, bersenang-senang atau hura-hura (amati lelanguan).