Rabu 18 Mar 2015 16:47 WIB

Pameran Batu Akik Ini Diklaim tak Bermotif Bisnis Saja

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Indah Wulandari
 Pengunjung memilih bahan batu akik pada pameran batu mulia atau batu akik Gem Stone Festival yang digelar Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung, Selasa (24/2). (Republika/Edi Yusuf)
Pengunjung memilih bahan batu akik pada pameran batu mulia atau batu akik Gem Stone Festival yang digelar Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung, Selasa (24/2). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Kegandrungan pada batu akik juga menjalar ke DI Yogyakarta. Hingga akan digelar pameran dan bursa batu akik Jawa Tengah-DIY, Sabtu-Ahad (21-22/3).

Menurut Ketua II Ketua Komunitas Pecinta  Batu Akik Yogyakarta Sutriyono, pameran ini berbeda dengan beberapa pameran batu akik lainnya. Biasanya pameran batu akik lebih mengedepankan bisnis, sedangkan pameran di Komplek Kepatihan nanti untuk meningkatkan kreativitas para pengrajin.

‘’Jadi tidak sekedar memindahkan penjualan batu akik di Jalan Panembahan Senopati,’’ujarnya, Rabu (18/3).

Sutriyono mengatakan, batu akik selama ini masih mengikuti mitos dan tuah, tetapi sekarang sudah bergeser ke nilai seni dari batu akik dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

Acara yang akan digelar di halaman kantor Bappeda Komplek Kepatihan Yogyakarta ini diselenggarakan oleh Komunitas Pecinta Batu Mulia dan Akik Power Stone DIY bekerjasama dengan Dekranasda DIY, dalam rangka Hari Ulang Tahun Dekranasda DIY.

“Direncanakan ada 80 stand,” kata Wakil  Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah DIY Bagian Pengembangan Usaha Syahbenol Hasibuan.

Panitia juga menghadirkan narasumber  pakar batu akik dari Fakultas Geologi UGM, serta memberikan hiburan kepada masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement