REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Mahfouzt Firdaus (47 tahun), syok saat mengetahui anaknya, Asyahnaz Yasmin, warga negara Indonesia (WNI) diduga bergabung dengan ISIS. Mahfouzt bahkan mencoba menenggak racun serangga untuk mengakhiri hidupnya.

Beruntung nyawa Mahfouzt dapat diselamatkan. Ia kini dirawat di Klinik Marlina Indriani Puspitasari. Asyahnaz adalah satu dari 16 WNI yang ditangkap di Turki. Asyahnaz merupakan warga Kampung Babakan Ciparay, RT 1/6, Desa Rancakasumba, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung.

Marliana, dokter yang merawat Mahfouzt mengatakan, tubuh pasien sudah bau racun serangga ketika dibawa ke kliniknya pada Senin (16/3) sekitar pukul 09.00 WIB. "Sekarang sudah lebih baikan," kata Marlina, Selasa (17/3).

Racun serangga pun berhasil dikeluarkan dari tubuh Mahfouzt. Detak jantung Mahfouzt pun saat ini dilaporkan sudah stabil. Namun, Marliana belum bisa memastikan bagaimana kondisi kejiwaan pasiennya tersebut.

Kepala Desa Rancakasumba Jajat Sudrajat mengatakan, Mahfouzt sangat terkejut ketika mendengar kabar anaknya diduga hendak bergabung dengan ISIS. Sehingga Mahfouzt nekat meminum racun serangga.

Ikuti Whatsapp Channel Republika