REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop langsung merespons kritik pemerintah Indonesia yang menyebut bahwa Australia tak memiliki cara elegan dalam lobinya untuk pembebasan duo Bali Nine. Sebelumnya, Kepala staf kepresidenan, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa Australia melobi dengan menyelipkan peringatan dan sedikit kesan ancaman.
"Kami akan terus melakukan pembelaan kami (grasi) dengan cara yang menurut kami sudah paling terhormat, tapi kita sedang berbicara tentang kehidupan dua warga Australia," kata Bishop dilansir Sky News, Senin (16/3).
Sebelumnya, kepala staf Kepresidenan RI, Luhut Binsar Pandjaitan mengomentari langkah lobi yang dilakukan pemerintah Australia untuk membebaskan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Dilansir SBS, Luhut menulis sebuah artikel di salah satu koran Singapura, The Straits Times, akhir pekan kemarin. Luhut menyebut bahwa pemerintah Indonesia tidak mempersoalkan lobi yang dilakukan Canberra, tapi pemerintah RI menyoroti cara dan nada yang disampaikan.
"Yang menjadi objek keberatan adalah cara dan nada intervensi (pemerintah Australia), sebuah peringatan dengan ancaman terselubung," Luhut Pandjaitan menulis, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Senin (16/4).
Luhut juga menegaskan dalam catatan tersebut, Indonesia jelas tidak bisa menerima sikap yang dibuat pemerintah Australia. "Sebab Indonesia tidak juga menggunakan cara demikian dalam intervensinya," ujarnya.
Perdana menteri Australia, Tony Abbott mengaku masih menunggu panggilan telepon dari Presiden Joko Widodo untuk kembali melakukan pembicaraan.