Jumat 13 Mar 2015 06:52 WIB

Pembentukan Kodam NTT? Ini Tanggapan Pangdam Udayana

Pangdam IX/Udayana Mayjen Torry Djohar Banguntoro.
Foto: Antara
Pangdam IX/Udayana Mayjen Torry Djohar Banguntoro.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Panglima Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana Mayjen Torry Djohar Banguntoro mengatakan, perlu adanya kajian yang lebih jauh untuk melaksanakan pembentukan Komando Daerah Militer (Kodam) di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Untuk pembentukan Kodam baru di NTT sendiri menurut saya boleh-boleh saja, namun perlu adanya sikap untuk bagaimana menata pertahanan di NTT, dan masih melihat apakah memungkinkan atau tidak pembentukan tersebut," katanya di Kupang, Kamis (12/3).

Ia mengakui dengan rentan komando yang masih sangat jauh memang cukup sulit untuk bisa melaksanakan komando dari Bali ke NTT sendiri, namun menurutnya untuk efisiensi sendiri tidak ada salahnya jika saat ini masih berada dibawah Kodam IX.

"Untuk efisiensinya saat ini masih cukuplah dibawah komando dari Kodam IX/Udayana yang bermarkas di Bali," tuturnya.

Wacana akan dibentuknya Kodam baru di NTT tersebut juga telah disampaikan oleh Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen Achmad Yuliarto kepada anggota komisi I DPR RI dan Pangdam IX/Udayana. "Saya sudah sampaikan kepada anggota komisi I DPR dan mereka setuju dengan usulan saya tersebut," kata Dandrem.

Hal ini menurutnya perlu dilakukan karena menurutnya wilayah NTT sendiri sangat luas dan dari segi pengendaliannya saja sangat sulit.

Apalagi menurutnya, saat ini dengan Komando Distrik Militer (Kodim) di NTT yang terus bertambah mencapai 13 Kodim dan dipastikan dalam waktu dekat akan ditambah lagi Kodim karena daerah tersebut wilayahnya akan dimekarkan lagi.

Selain itu ia juga mengusulkan agar kedepannya Pulau Flores harus dibangun Korem sendiri demi kelancaran pengendalian, sebab dalam isu bahwa Flores akan menjadi Provinsi sendiri juga menjadi perhatian khusus untuk membentuk pangkalan militer di NTT.

"Saya berharap hal ini bisa terwujud untuk keamanan wilayah NTT sendiri yang saat ini berbatasan dengan dua negara," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement