Jumat 06 Mar 2015 22:15 WIB

Kemenlu Terus Upayakan Pencarian 16 WNI di Turki

Pengungsi Suriah menuju perbatasan Turki di dekat Kota Kobani.
Foto: NBCNews
Pengungsi Suriah menuju perbatasan Turki di dekat Kota Kobani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri RI masih terus mengupayakan pencarian 16 warga negara Indonesia (WNI) yang menghilang di Turki dan dikabarkan akan bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Terkait hilangnya 16 WNI itu sebenarnya ada grup tur dari Indonesia yang berjumlah 24 orang yang ikut tur ke Turki. Kami masih mengupayakan pencarian 16 WNI ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, keenam belas WNI sebagian besar berasal dari Surabaya dan Surakarta. Arrmanatha mengungkapkan bahwa begitu sampai di bandara di Istanbul, 16 WNI itu memisahkan diri dari kelompok "tour" dan tidak ikut ke tempat wisata yang telah direncanakan.

"Mereka bilang tidak akan gabung grup tur ke tempat wisata, tetapi akan pergi sendiri dan akan kembali bergabung dengan grup tur ke sebuah kota, sebelum kembali ke Indonesia," jelas dia.

"Pemimpin grup itu menyetujui jika 16 WNI itu memisahkan diri. Namun, setelah sampai di tempat di mana seharusnya mereka bertemu, mereka tidak datang. Bahkan ketika ditelepon, 16 WNI meminta untuk berubah tempat," ungkap dia.

Setelah tidak dapat ditemui di tempat berikutnya, pihak kelompok tur khawatir, apalagi ketika 16 WNI itu tidak dapat dihubungi.

"Akhirnya, dilaporkanlah kasus ini ke KJRI di Istanbul. Kami coba menghubungi dan tidak bisa juga, akhirnya KJRI Istanbul berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Turki," ungkap Arrmanatha.

Sampai delapan orang sisa dari grup tur tersebut kembali ke Jakarta, 16 orang WNI yang hilang sampai sekarang belum diketahui keberadaannya.

Terkait rumor bahwa 16 WNI bergabung dengan ISIS, Jubir Kemlu mengatakan bahwa hal itu tidak dapat terkonfirmasi. "Mereka tidak bisa terkonfirmasi memang bergabung dengan ISIS atau tidak. KJRI masih berkoordinasi dengan Kepolisian di sana (Turki)," jelas dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement