Senin 23 Feb 2015 15:04 WIB

Izin Edar dan Produksi Buvanest Dibekukan Sementara

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Dwi Murdaningsih
Pemberian anestesi sebelum operasi.
Foto: wikipedia
Pemberian anestesi sebelum operasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia memberikan sanksi membekukan izin edar dan aktivitas produksi seluruh batch obat anestesi Buvanest Spinal 0,5 persen Heavy 4 ml/5 (ABVSA). Sementara untuk obat Asam Tranexamat 500 mg/Amp 5 ml dengan nomor batch 629668 dan 630025 juga ditarik dari peredaran.

Kepala BPOM Indonesia, Roy F Sparringa mengatakan, saat ini kasus dugaan salah label Buvanest terus diinvestigasi. “Kami masih mengidentifikasi dan menelusuri kejadian yang tidak diinginkan ini. Potensi-potensi penyimpangannya ada dimana,” ujarnya kepada Republika, di Jakarta, Senin (23/2).

Namun pihaknya menegaskan tidak tinggal diam. Roy menegaskan BPOM telah memberikan sanksi membekukan izin edar dan aktivitas produksi seluruh batch obat anestesi Buvanest Spinal 0,5 persen Heavy 4 ml/5 (ABVSA). Sementara untuk obat Asam Tranexamat 500 mg/Amp 5 ml dengan nomor batch 629668 dan 630025 juga ditarik dari peredaran. Kebijakan larangan ini diambil karena untuk melindungi masyarakat dan pasien. 

“Sanksi itu berlaku sampai hasil penyelidikan akhir diketahui dan dapat diputuskan kebijakan selanjutnya,” ujarnya.

Dia menambahkan, pihak PT Kalbe Farma (Tbk) sebelumnya juga telah melakukan penarikan Buvanest Spinal secara sukarela. Namun, hingga saat ini, BPOM memastikan masih terus memonitor keputusan. Investigasi juga masih terus dilakukan. Bahkan BPOM memantau langsung jalur produksi hingga sarana distribusi Buvanest Spinal. Nantinya jika ternyata memang ada pelanggaran, maka sanksi pasti dijatuhkan. Kalau perusahaan atau produsen yang bersalah dalam kasus ini, maka pihaknya memastikan akan menerapkan tindakan tegas.

Sebelumnya, diberitakan pekan lalu seorang pasien meninggal dunia setelah melahirkan putrinya. Indikasinya, pasien meninggal karena obat anestesi yang masuk ke dalam tubuh bukanlah Buvanest Spinal melainkan Trenexmat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement