Rabu 18 Feb 2015 20:00 WIB

Perajin Tas Kulit Kesulitan Dapatkan Bahan Baku

Hasil kerajinan tas kulit dari Bali
Foto: taskulitbali.com
Hasil kerajinan tas kulit dari Bali

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Perajin tas kulit di Kota Semarang, kesulitan memperoleh bahan baku. Sehingga para pengrajin harus mendatangkan bahan baku dari luar kota, seperti Yogyakarta dan Garut.

"Sampai saat ini kami masih mendatangkan dari luar kota karena dari Semarang sendiri belum ada pihak yang bisa memasok bahan baku ini sesuai dengan harapan kami," kata Ketua Klaster Tas Kota Semarang Claudyna S Ningrum di Semarang, Rabu (18/2).

Menurut Claudyna, sebetulnya ada satu perusahaan besar yang bersedia memasok bahan baku kulit tetapi harus dalam jumlah besar. Padahal kuantitas produksi para perajin belum terlalu besar. Meski demikian, pihaknya tidak ingin ketersediaan bahan baku tersebut menjadi kendala untuk tumbuhnya industri tas di Semarang salah satunya yang berbahan baku kulit.

"Jumlah pengrajin khususnya berbahan baku kulit masih minim sehingga kami ingin meningkatkan lagi, karena tas berbahan baku kulit ini memiliki pangsa pasar yang sangat luas," katanya.

Bahkan, untuk meningkatkan jumlah pengrajin tas kulit, pada bulan Maret mendatang pihaknya akan mengadakan pelatihan secara gratis kepada masyarakat umum khususnya yang tertarik pada industri tas.

"Sampai saat ini jumlah sumber daya manusia (SDM) untuk tas memang masih minim, untuk menambah SDM berkualitas tentu pelatihan-pelatihan harus terus dilakukan. Dalam waktu dekat ini pelatihan yang dilakukan khusus untuk produksi tas kulit," katanya.

Dari 38 anggota klaster tas Kota Semarang, 15 di antaranya merupakan perajin tas berbahan baku kulit. Meski hampir setengahnya namun jumlah tersebut dirasa masih kurang mengingat tas kulit memiliki potensi jual yang cukup besar.

Ia juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Kota Semarang dalam perkembangan industri tas. Menurutnya, beberapa upaya yang sudah dilakukan oleh Pemerintah daerah di antaranya memberikan galeri pamer di kantor Balaikota Semarang dan pada bulan Maret juga Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Semarang akan memfasilitasi kegiatan meninjau lokasi tas kulit di Yogyakarta.

"Pada dasarnya kami masih perlu belajar banyak, sehingga fasilitas semacam ini sangat berguna bagi kami," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement