REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Independen KPK-Polri, Ahmad Syafii Maarif berpendapat, keputusan Presiden Joko Widodo menentukan Kapolri terlalu lama, dan memakan waktu. Sehingga polemik seputar Kapolri menjadi berkepanjangan.
"Yang menentukan hasilnya atas semua polemik ini adalah dia (presiden)," kata Syafii Maarif ketika ditemui di Maarif Institute, Jakarta, Selasa (17/2) malam.
Buya Syafii, sapaan akrabnya menuturkan, seorang pemimpin sejati harus berani mengambil risiko atas segala keputusan yang dibuatnya. "Dilantik atau tidak dilantik (Komjen Pol Budi Gunawan jadi Kapolri) pasti punya risiko. Jadilah rajawali, jangan tiru kelelawar," ujar mantan ketua Umum PP Muhammadiyah itu.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Junimart Girsang juga mendatangi Maarif Institute untuk meminta maaf secara langsung kepada Buya Maarif di hadapan media. Junimart pernah menyebut Buya Maarif sebagai tokoh yang tidak jelas dan tidak diketahui posisinya sebagai apa.
Karena pernyataannya tersebut, ia meminta maaf kepada Buya karena komentarnya yang terkesan melecehkan. Terkait Kapolri, Junimart berpendapat sebaiknya Presiden Jokowi segera melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri. "Iya, menurut saya Budi Gunawan tetap harus segera dilantik," katanya.