Senin 16 Feb 2015 13:46 WIB

Agen PRT Malaysia: Bukan Masalah Jika Indonesia Setop Kirim Pembantu

Demo menuntut perlindungan PRT
Foto: M Syakir/Republika
Demo menuntut perlindungan PRT

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pihak agensi pembantu rumah tangga (PRT) Malaysia mengaku tidak khawatir dengan keinginan pemerintah Indonesia untuk menghentikan pengiriman PRT ke luar negeri termasuk ke Malaysia.

"Kita tidak khawatir karena masih bisa mendapatkan PRT dari Vietnam, Filipina dan Sri Lanka. Apalagi pemerintah juga sedang berusaha mendapatkannya dari negara lain," kata Presiden Persatuan Agensi Pembantu Rumah Asing Malaysia (PAPA), Jeffrey Foo seperti dikutip sejumlah media lokal di Kuala Lumpur, Senin (16/2).

Pandangan Presiden PAPA ini menanggapi pernyataan presiden Joko Widodo yang ingin segera menghentikan pengiriman PRT ke luar negeri. Menurut Jeffrey, ketergantungan terhadap PRT dari Indonesia saat ini juga semakin berkurang, sekalipun mayoritasnya masih berasal dari Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, lanjutnya, jumlah pembantu rumah asal Indonesia terus berkurang. Dalam enam atau tujuh tahun lalu, jumlah PRT Indonesia di Malaysia sekitar 380 ribu orang, namun kini turun menjadi sekitar 200 ribu PRT.

Sementara itu, Presiden Persatuan Majikan Amah Malaysia (MAMA), Engku Fauzi Engku Muhsein mengharapkan pemerintah Malaysia mencari penyelesaian untuk jangka pendek dan jangka panjang terkait dengan penyelesaian ketergantungan terhadap pembantu warga negara asing.

"Pada saat ini, alternatif yang terbaik adalah mendapatkan pembantu rumah dari negara sumber lainnya. Tapi itu hanyalah penyelesaian jangka pendek," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyatakan siap melakukan berbagai langkah dan gebrakan dalam rangka mewujudkan perintah Presiden agar secepatnya bisa menyetop pengiriman pekerja rumah tangga (PRT).

"Intinya kita siap mengamankan perintah Presiden. Sebagai bangsa yang besar, kita harus mengangkat harkat dan martabat bangsa," kata Nusron Wahid, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Ahad (15/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement