Rabu 11 Feb 2015 08:50 WIB

Hunian untuk Korban Retakan Tanah Ciwideuy Mulai Dibangun

Rep: C80/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tanah retak
Foto: Antara
Tanah retak

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Para pengungsi korban retakan tanah di Ciwidey kini boleh bernafas lega. Setelah hampir selama dua bulan tinggal di dalam tenda, kini rumah semi permanen untuk mereka telah mulai dibangun.

Lokasi nya berada di Kampung Legokkiara, Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, tidak jauh dari perkampungan awal  mereka. Hunian yang diperuntukkan bagi lima puluh keluarga tersebut ditargetkan rampung dalam 21 hari ke depan.

‘’Hunian sementara (huntara) ini nantinya akan ditempati para korban pergerakan tanah sampai ada kepastian relokasi. Jika tidak ada kendala, relokasi akan dilakukan dalam waktu 3-4 bulan ke depan,’’ kata Marlan, Kepala pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung, Rabu (11/2).

Dalam proses pembangunan hunian sementara tersebut, BPBD juga melibatkan unsur kepolisian, TNI, dan warga setempat. Hunian itu  yang akan dibuat dari bambu tersebut didanai APBD dengan nilai Rp 5 juta per unit. Dan dibangun di atas lahan warga seluas 4.000 meter persegi.

‘’Sambil menunggu huntara ini selesai, untuk sementara warga menempati tenda darurat yang lokasinya juga tak jauh dari permukiman warga sekarang. Sebagian lagi, ada yang tinggal di rumah kerabatnya,’’ jelasnya.

Marlan mengungkapkan, dibangunnya huntara tersebut, dikarenakan permukiman warga saat ini tidak bisa lagi ditempati akibat pergerakan tanah. Hal itu diperkuat dengan kajian teknis dari Badan Geologi yang menyatakan bahwa pergerakan tanah di daerah itu terus terjadi.

Pembangunan huntara tersebut pun dilakukan sambil menunggu hunian relokasi permanen rampung. Pasalnya, puluhan warga tersebut akan direlokasi ke lahan seluas 1 hektare milik warga setempat yang lokasinya dekat dengan permukiman warga saat ini. Relokasi tersebut saat ini sedang diproses dan menunggu persetujuan dari Kementerian Sosial.

Rencananya, warga yang akan direlokasi terdiri atas 58 keluarga di Kampung Legokkiara dan 24 keluarga di Kampung Pabedahan, Desa Rawabogo serta 3 keluarga di Kampung Cilember, Desa Lebakmuncang. Hunian warga di lokasi yang baru nanti akan berupa rumah panggung dengan dana dari Pemkab Bandung.

‘’Bangunan baru di lahan relokasi nanti akan berupa rumah panggung. Pemkab sudah menyediakan dana untuk pembebasan lahan,’’ ujarnya.

Pembangunan rumah panggung tersebut, kata dia, akan didesain oleh Dinas Perumahan, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Bandung. Lokasi yang baru nanti akan ditunjang dengan fasilitas umum, seperti MCK, sarana air bersih, dan infrastruktur lainnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement