REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendatangi Kantor Presiden untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas soal banjir yang terjadi di ibukota.
"Makanya saya bilang ke Pak Presiden, supaya seluruh pompa yang ada di utara harus diberlakukan listriknya nggak boleh putus," kata Ahok di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan dirinya sudah melapor kepada Presiden soal pasokan listrik yang seharusnya selalu tersedia sebagaimana yang diberlakukan PLN kepada istana.
Hal itu karena keberadaan pompa di wilayah utara jelas memerlukan asupan listrik agar bisa terus bekerja saat hujan terjadi.
"Tadi saya lapor Pak Presiden, seperti Istana pernah nggak mati lampu, enggak. Istana 'stand by' kan. Harusnya PLN memberlakukan Waduk Pluit, pompa Pasar Ikan, semua pompa yang ada di (wilayah) utara itu seperti memperlakukan Istana. Itu yang saya minta pada Pak Presiden," katanya.
Menurut dia, jika pompa yang berada di wilayah utara bekerja dengan baik maka hujan berapa lama pun mengguyur ibu kota maka tidak akan terjadi banjir.
Ahok menyadari banjir yang mengepung ibu kota mengganggu bahkan melumpuhkan gerak ekonomi.
Ia sendiri tidak ingin menyalahkan pihak mana pun termasuk PLN soal asupan listrik untuk wilayah utara.
"Jadi kita harus akui, pertama kita harus minta maaf kepada warga DKI kami selama dua tahun ini baru bisa menyelesaikan aliran tengah," katanya. *