Sabtu 07 Feb 2015 10:19 WIB

KIH Lebih Galak ke Jokowi Ketimbang KMP

Pengamat politik dari Populi Center Nico Haryanto.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pengamat politik dari Populi Center Nico Haryanto.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Ketua Dewan Pers Bagir Manan meminta media massa tidak menjadi terompet atau bagian dalam suasana kegaduhan kekuasaan yang belakangan ditampilkan pelaku politik di tanah air.

"Dalam suasana kegaduhan demi kegaduhan kekuasaan, pers atau media tidak semestinya menjadi terompet apalagi menjadi bagian dari kegaduhan itu," kata Bagir Manan dalam sambutan acara Konvensi Media Massa di sela rangkaian perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2015, di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (7/2).

Pengamat politik dari lembaga survei Populi Center Nico Haryanto mengatakan saat ini situasi politik nasional tengah mengalami fase abnormalitas. Segala hal yang lumrah terjadi pada level eksekutif dan legislatif seolah berbalik 180 derajat tanpa diduga-duga.

"Ini memang terjadi abnormalitas politik di mana partai-partai pemerintah terlihat 'galak' sekali kepada Presiden sementara partai-partai oposisi justru malah lebih 'ramah' dan sangat suportif terhadap apapun keputusan pemerintah," kata Nico.

Hal tersebut menurut Nico, mengindikasikan adanya permasalahan yang agak serius terhadap Koalisi Indonesia Hebat (KIH) atau koalisi yang mendukung pemerintahan Presiden Jokowi, dan akan sangat memengaruhi kinerja pemerintahan Jokowi-JK.

Rangkaian kegiatan peringatan Hari Pers Nasional 2015 berlangsung pada 1-10 Februari 2015 di Batam dan Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Puncak acara Hari Pers Nasional dijadwalkan berlangsung 9 Februari 2015 di Hotel Harmoni One, Batam, dan akan dihadiri Presiden Joko Widodo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement