Kamis 05 Feb 2015 16:11 WIB

IPW: Kisruh KPK dengan Polri Untungkan Masyarakat

Rep: c02/ Red: Bilal Ramadhan
Budi Gunawan - Bambang Widjojanto
Foto: Antara
Budi Gunawan - Bambang Widjojanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Kisruh KPK dengan Polri bagi IPW sangat menguntungkan masyarakat. Sehingga masyarakat bisa tahu dua lembaga hukum tersebut tidak sebersih yang dianggap. Ketua Presideum Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan kisruh KPK dengan Polri ini membuka mata masyarakat bahwa oknum KPK tidak bersih.

Menurutnya, situasi ini bisa dimanfaatkan untuk bersih-bersih di dua lembaga hukum yang bertikai. Polri bisa mengungkit beberapa kasus petinggi KPK seperti kasus Ketua KPK Abraham Samad yang menyalahgunakan jabatan.

Selain itu kasus Bambang Widjojanto terkait pemberian keterangan palsu di atas sumpah. Selain itu nama seperti Adnan Pandu dan Zulkarnain juga diusut polri. “Situasi ini sangat menguntungkan masyarakat,” ujar Neta S Pane  pada ROL, Kamis (5/2).

Neta S Pane juga menyebutkan, balasan KPK juga memberitahu masyarakat. Bahwa, Institusi Polri juga tidak bersih. Beberapa nama tersandung kasus rekening gendut dan kasus lainnya. Seperti kasus Labora Sitorus yang lagi diusut KPK.

Kata Neta S Pane, kasus tersebut juga pernah dilaporkan IPW ke KPK. Pane menyebutkan masih ada 32 nama di institusi polri yang menerima aliran dana dari Labora Sitorus.

Saat ditanya nama-nama tersebut, Pane hanya menyebutkan jabatannya saja. Beberapa diantaranya yang disebutkan Pane, Kapolres Papua, Perwira Mabes,dan Perwira Polda Papua. “KPK masih bisa bongkar kasus tersebu,” kata Neta S Pane.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement