Kamis 05 Feb 2015 14:36 WIB

Ahok: Macet Jakarta Sudah Parah

 Ratusan kendaraan terjebak kemacetan usai hujan deras di Jalan Otista, Jakarta Timur, Selasa (13/1).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Ratusan kendaraan terjebak kemacetan usai hujan deras di Jalan Otista, Jakarta Timur, Selasa (13/1). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan kemacetan arus lalu lintas yang terjadi di hampir setiap ruas jalan di wilayah ibu kota tergolong cukup parah.

"Kemacetan di Kota Jakarta ini memang sudah tergolong parah. Saya akui itu. Tapi kita juga tidak bisa berdiam diri saja dengan keadaan ini," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (5/2).

Oleh karena itu, menurut dia, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya memperbaiki sistem transportasi masal yang ada di Kota Jakarta agar kemacetan itu berkurang.

"Sekarang ini kan kita kebut terus pembangunan serta pembenahan sistem transportasi masal di Jakarta. Kita kejar terus supaya lalu lintas di kota ini tidak macet terus," ujar Basuki.

Dia menuturkan salah satu upaya yang dilakukan tersebut, di antaranya melaksanakan pembangunan sarana transportasi masal berbasis rel Mass Rapid Transit (MRT).

"Kemudian, kita juga membenahi sistem transportasi bus Transjakarta. Mulai dari penerapan e-ticketing (tiket elektronik) di seluruh koridor dan dibarengi juga dengan penambahan armada busnya," tutur Basuki.

Dia juga meminta kepada pihak Transjakarta agar sesegera mungkin mengintegrasikan tiket bus Transjakarta dengan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB) dan lain-lain.

Selain pembangunan MRT dan pembenahan Transjakarta, dia mengungkapkan pihaknya juga berencana menerapkan sistem jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP).

"ERP itu diterapkan dengan tujuan mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi. Sehingga, semakin banyak orang yang beralih menggunakan kendaraan umum dan kemacetan pun berkurang," ungkap Basuki.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement