Selasa 27 Jan 2015 21:08 WIB

Politikus PPP: KPK dan Polri Jangan Jadi Kompor

Rep: c15/ Red: Joko Sadewo
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.
Foto: Antara
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PPP, Arsul Sani menghimbau semua pihak untuk tenang dan tidak saling melempar komentar panas sehingga memperkeruh konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)-Polri. Panasnya konflik juga dipicu kedua belah pihak, yang saling melempar statemen yang lebih menunjukan ego sentral.

Anggota Komisi III DPR ini mengatakan kemelut yang terjadi antara KPK dan Polri biar diselesaikan saja oleh Presiden Joko Widodo selaku orang yang paling bertanggung jawab atas negara. Langkah presidenyang membentuk Tim Independen sebagai bentuk menyelesaikan perseteruan KPK - Polri, menurut dia, layak untuk diapresiasi. "Jangan persoalan ini malah membuat polarisasi tajam yang malah membuat masyarakat terbelah-belah," ujar Asrul, Selasa (27/1).

Baik KPK dan Polri, kata dia, harus mengingat posisinya sebagai pejabat publik yang berperan sebagai pengayom masyarakat. Mereka seharusnya bukan malah menjadi kompor. Asrul juga menghimabu KPK dan Polri melaksanakan perintah Joko Widodo.

Tak hanya KPK dan Polri, menurut Arsul, LSM, pengamat serta akademisi diminta untuk tidak saling melempar komentas panas yang malah membuat polarisasi antara dua kubu tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement