REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Ribuan pelayat dari berbagai kalangan mengiringi proses pemakaman Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jogoyudan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu siang.
Sebelum dimakamkan, jenazah Sjahrazad disemayamkan di rumah dinas Peringitan kabupaten setempat, kemudian dibawa ke pendapa dan dilakukan upacara pemberangkatan dengan pembacaan riwayat hidup Bupati Lumajang.
"Sambutan dari pihak keluarga diwakili oleh putra almarhum Arief Rakhmadani. Dalam sambutan itu, Arief menceritakan keinginan ayahnya yang selalu ingin pulang dan bekerja, bahkan keinginan Bupati Lumajang itu selalu ditulis di kertas," kata Sekretaris Kabupaten Lumajang dr Buntaran Suprianto.
Setelah prosesi upacara pemakaman selesai, jenazah mantan penjabat Bupati Jember itu dishalatkan di Masjid Anas Mahfud di alun-alun kabupaten setempat.
"Jenazah beliau dimakamkan di TPU Jogoyudan sekitar pukul 12.45 WIB dan prosesi pemakaman dilakukan setelah shalat Dhuhur," tuturnya.
Ribuan warga yang tidak bisa mengikuti langsung prosesi pemakaman Bupati Lumajang, berdiri di sepanjang jalan dari pendopo menuju TPU Jogoyudan dengan memberikan penghormatan terakhir kepada orang nomor satu di Lumajang tersebut.
Bupati Lumajang meninggal dunia dalam usia 65 tahun di Graha Amerta RSU dr Soetomo pada Jumat (23/1) pukul 22.40 WIB, setelah dirawat selama dua bulan lebih akibat kanker paru-paru.
Sjahrazad Masdar lahir di Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, 7 Maret 1950, dari pasangan H. Masdar Damang dan Hj. Siti Zubaidah