Kamis 13 Jan 2022 23:45 WIB

Kepala BNPB Tekankan Akselerasi Pembangunan Huntara dan Huntap di Semeru

Kepala BNPB ingatkan huntara wajib didukung akses air dan keamanan warga

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto tiba di Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis (13/1). Kunjungannya kali ini dalam rangka meninjau progres pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) di kawasan relokasi bagi warga terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.
Foto: Dok. BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto tiba di Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis (13/1). Kunjungannya kali ini dalam rangka meninjau progres pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) di kawasan relokasi bagi warga terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto tiba di Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis (13/1). Kunjungannya kali ini dalam rangka meninjau progres pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) di kawasan relokasi bagi warga terdampak awan panas guguran Gunung Semeru. 

"Lahan seluas 81 hektare ini berlokasi di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Rencananya, akan dibangun 1.473 hunian sementara dan hunian tetap di lahan tersebut," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (13/1).

Baca Juga

Pada saat peninjauan Suharyanto  terlihat satu rumah contoh yang akan menjadi acuan atau standard bangunan untuk hunian sementara bagi donatur yang akan membangun huntara tersebut. Hingga saat ini, tidak kurang dari 40 lembaga swadaya masyarakat yang sudah menyatakan komitmen bantuan untuk membangun huntara di Sumbermujur. Huntara yang akan dibangun berukuran 4.8 m x 6 m, sedangkan untuk hunian tetap nanti berukuran 6 x 6m. Hunian tersebut dibangun pada tanah seluas 10x14 meter untuk setiap kepala keluarga. 

Dalam kesempatan ini, Suharyanto juga beberapa kali menekankan agar fasilitas dasar seperti akses air dan keamanan warga penghuni huntara nantinya dapat benar-benar terpenuhi. 

"Selain bangunan, di kawasan relokasi ini juga akan dibangun fasilitas lain untuk mengakomodasi kegiatan sehari-hari warga di antaranya masjid, taman, pasar, dan sarana olahraga," ujarnya.

Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Lumajang Nomor 188.45/556/427.12/2021 tentang Penetapan status transisi darurat ke pemulihan bencana Erupsi Gunung Semeru selama 90 hari berlaku mukai tanggal 25 Desember 2021 hingga 24 Maret 2022. 

Lebih lanjut Kepala BNPB meminta Bupati Lumajang, Thoriqul Haq agar pembangunan huntara dapat diselesaikan segera untuk dapat dimanfaatkan masyarakat. Selain itu, Suharyanto juga meminta agar pembangunan Hunian Tetap (Huntap) dapat berjalan beriringan. 

"Huntara bisa berkoordinasi dengan LSM,  kalau huntap ini tanggung jawab pemerintah jangan sampai warga menunggu terlalu lama," ujar Suharyanto. 

Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam merespon permintaan Kepala BNPB dengan menyampaikan bahwa pembangunan hunian sementara ditargetkan selesai dalam 1 (satu) bulan, sedangkan pembangunan hunian tetap yang akan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR ditargetkan selesai sebelum fase transisi darurat berakhir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement